WAWANCARA

Dimyati Natakusumah: Ada Yang Ingin Jabatan Ini, Tapi Tidak Dapat Amanah

Sabtu, 05 Juli 2014, 09:48 WIB
Dimyati Natakusumah: Ada Yang Ingin Jabatan Ini, Tapi Tidak Dapat Amanah
Dimyati Natakusumah
rmol news logo Dimyati Natakusumah tidak pernah memikirkan sebelumnya akan menjadi Wakil Ketua MPR. Yang ada dibenaknya menyelesaikan tugas sebagai anggota Komisi III DPR.

Tapi, kemarin, politisi PPP itu di­lantik menjadi Wakil Ketua MPR menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang kini men­jadi Menteri Agama.

“Saya tidak pernah merencana­kan untuk mengisi jabatan ini. Saya tidak ambisius. Cita-cita pun tidak ada untuk itu. Tapi ma­lah diberikan amanah tersebut,’’ kata Dimyati Natakusumah ke­pada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Berikut kutipan selengkapnya;

Bagaimana ceritanya Anda dipilih menjadi Wakil Ketua MPR?

Saya tidak mengetahui persis prosesnya. Yang mengusulkan nama saya dari internal partai dan fraksi yang ada di MPR. Mereka tidak menginformasikan kepada saya bahwa akan diusulkan men­jadi pimpinan MPR.

Kapan Anda mengetahui mendapat amanah itu?
Saya dikabarkan oleh partai hari Kamis (3/7) lalu. Saya terima surat dari Sekjen PPP bahwa akan ada pelantikan sebagai Wakil Ke­tua MPR. Saya anggap ini seba­gai kepercayaan dari partai dan saya harus siap untuk menerima­nya.

Padahal, saya tidak ambi­sius. Cita-cita pun tidak ada untuk itu. Bagi yang tidak ingin malah diberikan amanah. Justru yang sangat menginginkan jabatan ini, tapi tidak dapat amanah. Saya selalu mengalami hal itu.
       
Bagaimana cara membagi waktu di MPR/DPR?
Saat ini saya memang sedang sibuk-sibuknya dengan agenda pe­nyelesaian berbagai undang-un­dang di Komisi III DPR. Se­orang pemimpin harus bisa mem­bagi waktunya.

Kedua lembaga itu memang berbeda. Tapi tetap diutama­kan untuk kepentingan rakyat. Yang penting fokus laksana­kan tugas, pokok, fungsi (Tu­poksi) sesuai de­ngan Undang-undang dan kons­titusi. Saya tetap akan me­nyelesaikan tu­gas-tugas di DPR.

Apa sudah berhubungan baik dengan pimpinan DPR yang lainnya?
Saya sudah kenal dengan para pimpinan sebelumnya. Saya ju­ga aktif dalam beberapa ke­gia­tan di MPR.

Meski demikian, saya tidak pernah menghadap pimpi­nan MPR untuk membicarakan ini. Saya menginjakkan kaki di MPR setelah dilantik menjadi pim­pinan. Tapi bukan hal baru bagi saya untuk tergabung da­lam MPR.

Bagaimana penilaian Anda terhadap kinerja Lukman Hakim Saifuddin saat menjadi Wakil Ketua MPR?
Kinerja beliau sangat bagus dan baik. Banyak prestasi yang ditorehkannya untuk MPR. Ten­tu­nya ini akan saya lanjutkan. Saya akan mengemban tugas ini dengan baik.

Apa tugas yang Anda laku­kan dalam waktu dekat ini?
Saya hanya melanjutkan pro­gram yang sudah ada sebelum­nya. Saya bertugas sebagai ketua tim kecil kajian UU MPR.

Se­bagai lembaga tinggi ne­gara, sudah sepatutnya MPR memiliki peraturan sendiri. Saat ini masih tergabung dalam UU MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD).  

Anda yakin bisa selesai periode sekarang ini?
Insya Allah akan selesai. Kami akan maksimalkan waktu yang singkat ini. Saat ini sudah dalam tahap pembahsan dengan peme­rintah di DPR.

Sedangkan pem­bahasan di MPR sudah selesai dan mudah-mudahan pansus bisa segera menyelesaikannya.

O ya, bagaimana dengan posisi Ketua Umum PPP?
Ketua umum PPP tetap Surya­dharma Ali (SDA). Beliau dipilih oleh Muktamar PPP, sehingga mengganti ketua umum harus melalui Muktamar.   

Kapan Muktamar akan dilaksanakan?
Idealnya dilakukan tahun 2015 se­suai dengan Anggaran Dasar/Ang­garan Rumah Tangga (AD/ART).

Apa sudah ada calon peng­ganti SDA?

Masih terlalu prematur untuk membicarakan ini. Para kader dan pimpinan sedang sibuk mengontrol hasil pemilu legislatif (pileg) dan persiapan pemilu presiden (pilpres).
 
Memang sudah muncul kan­didat calon ketua umum. Malah ada yang ambisius. Namun saya tidak bisa membeberkan nama-nama tersebut. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA