WAWANCARA

Agus Gumiwang: Tidak Ada Yang Dilanggar, Saya Tempuh Jalur Hukum

Kamis, 26 Juni 2014, 09:34 WIB
Agus Gumiwang: Tidak Ada Yang Dilanggar, Saya Tempuh Jalur Hukum
Agus Gumiwang
rmol news logo DPP Partai Golkar telah memecat 3 kadernya yang nyebrang ke Jokowi-JK sebagai kader beringin. Mereka adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Poempida Hidayatullah dan Nusron Wahid. Sebenarnya, dari ketiga politisi tersebut, Agus Gumiwang lebih dulu telah menyampaikan pengunduran diri sebagai ketua DPP Partai Golkar lewat surat resmi tanggal 30 Mei 2014.

Dalam surat tersebut, Agus menyatakan mundur sebagai pertanggungjawaban moral karena memilih mendukung Jokowi-JK. Agus juga menghindari terjadinya konflik kepentingan dan mispersepsi di internal Golkar yang mendukung Prabowo-Hatta.

Tapi, kini keputusan Agus berbuah pil pahit karena DPP Golkar mengeluarkan sanksi pemecatan. Bagaimana reaksi Agus? Berikut wawancara selengkapnya:

Bagaimana perasaan anda atas pemecatan ini?

Saya sangat menyayangkan keputusan tersebut. Dan terpaksa saya akan menggunakan jalur hukum yg tersedia, bukan karena saya haus jabatan politik atau kekuasaan, tetapi karena memang saya tidak hidup dan tidak cari makan dari dunia politik, bagi saya dunia politik adalah pengabdian, tapi saya menempuh jalur hukun semata-mata hanya karena kecintaan saya kepada Partai yang saya sudah geluti didalamnya sejak saya berumur 17 tahun (27 tahun).

Dalam surat pemecatan tersebut, anda disebut pernah ditegur karena memilih Jokowi-JK. Apa betul?
Saya tidak pernah mendapat surat teguran maupun peringatan sekalipun. Yang ada adalah surat undangan untuk menghadiri forum klarifikasi di DPP Partai Golkar Kamis 18 Juni yang lalu.

Sebelumnya apa sikap DPP terhadap kader-kadernya yang berbeda sikap di Pilpres ini?
Rapat Pleno DPP 22 Mei memutuskan bahwa tidak ada pemecatan, dan bagi pejabat struktural, harus mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

Lalu anda mengundurkan diri?

Menghormati keputusan Rapat Pleno tersebut, 30 Mei saya kirim surat pengunduran diri sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Kemudian pada forum klarifikasi tersebut (Kamis 19 Juni), sebelum saya pulang, saya terima surat dari DPP. Surat DPP tersebut menjawab surat pengunduran diri saya.

Dalam surat DPP tersebut ada laramgan anda tidak boleh menggunakan atribut, struktur Golkar dan mempengaruhi kader partai di daerah saat mengkampanyekan Jokowi-JK. Apa anda mematuhinya?
Memang sejak awal, saya tidak pernah pakai atribut partai, tidak pernah menghubungi kader maupun struktur partai di daerah, sesuai perintah yang ada dalam surat DPP tersebut.

Jadi anda merasa tidak melanggar arahan DPP?
Tidak ada yang saya langgar berkaitan dengan surat DPP Partai Golkar yang terakhir saya terima tersebut. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA