Misalnya saja, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung LakÂsono mengkritisi langkah yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang meÂmecat tiga kadernya.
“Sangat disayangkan kalau harus sampai terjadi seperti itu,†ujar Agung Laksono.
Tiga kader yang dipecat itu adalah Ketua DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, WaÂkil Bendahara DPP Partai GolÂÂkar Nusron Wahid, serta PoemÂpida Hidayatulloh.
Menanggapi hal itu, Ketua DeÂwan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, peÂmecatan terhadap tiga kader yang merapat ke kubu Jokowi sudah dilakukan melalui mekanisme inÂternal partai.
“Sebelumnya sudah kami tegur dengan lisan dan tulisan. Namun yang bersangkutan tidak menunÂjukÂkan perubahan sikap. Malah meÂlakukan perlawanan. AkhirÂnya internal partai mengambil keÂputusan dengan memecat meÂreka,†papar Akbar Tandjung keÂpada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa saja bentuk perlawanan mereka?Paling banyak dari ucapan-ucapan. Seperti, kalau mau meÂmeÂcat, silakan saja. Itu kan sudah termasuk kalimat penentangan. KaÂlau seperti itu sudah meÂnyangÂkut nama baik dan kehormatan partai.
Apa tidak takut terjadi perÂpeÂcahan dalam tubuh Partai Golkar?Kami menyadari langkah yang diambil memang ada konseÂkuenÂsiÂnya. Sudah kami pikirkan deÂngan matang sebelum ada keputusÂan.
Ide siapa mengenai pemeÂcatÂan itu? Ide itu berasal dari dalam inÂterÂnal partai. Bisa muncul dari siaÂÂpa saja. Finalnya melalui meÂkaÂnisme internal dan melibatkan keÂÂpemimpinan partai.
Berapa kali pertemuan memÂÂbahas pemecatan itu?Yang saya tahu memang ada beberapa pertemuan para peÂtingÂgi partai. Saya tidak mengÂikuti seÂÂÂmua pertemuannya.
Adakah himbauan kepada kader lain?Kader harus sepakat berada di satu platform yang disepakati berÂsama oleh partai, baik dari visi misi dan perjuangan partai. Partai sudah memberikan mandat untuk menentukan arah koalisi dalam RaÂpat Pimpinan Nasional yang lalu. Tentu kita harus mengÂhorÂmati putusan itu. Mengikuti meÂkaÂnisme dan aturan yang berlaku.
Kader Golkar yang korupsi kenapa tidak dipecat? Kalau soal korupsi kami kemÂbalikan pada proses hukum yang berlaku. Hukum yang dijadikan patokan dan pedoman. Kalau terÂbukti korupsi, wajar partai ambil tindakan. Kita mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
Mungkinkah Golkar meÂmeÂcat kader yang korupsi?Mungkin saja. ***
BERITA TERKAIT: