“Salah saya di mana, kok diminta mundur dari Partai Demokrat. Apalagi saya mendukung Jokowi-JK setelah mendapat persetujuan dari Pak SBY,’’ kata Ruhut Sitompul saat dihubungi
Rakyat Merdeka via telepon di Jakarta, kemarin.
Menurut anggota Komisi III DPR itu, dirinya berpegangan kepada mandat dari SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang telah memberikan kebebasan kepada anggota dan kadernya untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu.
“Makanya saya bebas memilih untuk mendukung Jokowi-JK. Saya juga mengikuti anjuran Pak SBY untuk tidak golput dalam pilpres nanti,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya; Apa Anda mau pindah ke PDI Perjuangan?Saya tidak akan menyeberang dari Partai Demokrat ke PDI Perjuangan. Saya akan tetap berada di Partai Demokrat. Demokrat menjadi partai terakhir saya. Makanya saya tidak akan mundur dari Demokrat meski didesak mundur.
Kenapa Anda mendukung Jokowi-JK?Saya tertarik pada tagline Indonesia Hebat yang diusung Jokowi-JK. Beliau tagline-nya kan Indonesia Hebat. Artinya mengakui kehebatan kepemimpinan Pak SBY selama 10 tahun ini.
Sedangkan tagline atau slogan yang digunakan pasangan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yakni Indonesia Bangkit. Itu memiliki makna yang negatif terhadap pemerintahan SBY. Apakah maksudnya selama ini Indonesia tidur. Padahal Pak SBY tidak tidur loh, beliau bekerja keras.
Dulu Anda sering mengkritik Jokowi. Ada apa sekarang kok berbalik mendukung?Memberi kritik itu kan hal yang biasa dan lumrah. Apalagi kritik yang membangun yang bisa memberikan semangat dan motivasi. Justru saya sangat mengapresiasi sikap Jokowi, yang berjiwa besar menerima berbagai kritikan dan masukan.
Meskipun saya mengkritik, tapi saya tetap berhubungan baik dengan beliau. Justru Pak Jokowi merasa diingatkan dengan kritik dari saya.
Anda pernah menyatakan telah bertemu dengan Tim Sukses Prabowo, bagaimana kelanjutannya?Ketika itu ring satu Prabowo mengundang saya, dan saya menunggu sampai hari H, tapi tidak ada yang memberi kabar. Ya, sudah. Saya juga tidak menghubungi mereka. Akhirnya saya tidak jadi ketemu. Tidak berselang lama timses Pak Jokowi mengundang saya makan siang pada Sabtu siang. Saya kan berhak untuk memilih.
Siapa yang mengajak Anda untuk bergabung?Ada Pak Tjahjo Kumolo, Ibu Puan Maharani, Pak Hasto Kristianto, Trimedya Panjaitan dan kawan-kawan lainnya. Saya punya banyak teman yang telah bergabung ke kubu Jokowi. Perkawanan saya dengan mereka itu sudah lama.
Bahkan sudah seperti saudara. Jadi bukan tiba-tiba merapat untuk memberikan dukungan.
Kapan Anda mendapat izin dari SBY?Ketika saya ketemu beliau di lapangan golf. Beliau mengizinkan saya untuk bebas menentukan pilihan. Saya tidak berani deklarasi menyatakan dukungan ke Pak Jokowi sebelum saya mendapatkan izin dari Pak SBY. Saya sangat patuh dengan etika politik. Ketika diizinkan, saya mengabarkan kepada masyarakat.
Banyak pihak yang merasa heran dengan langkah yang anda ambil, pendapat Anda?Saya juga heran. Giliran saya bergabung ke kubu Jokowi diramaikan. Padahal ada kader dari Partai Demokrat yang mendukung ke Pak Jokowi tidak dipersoalkan. Kalau kata teman-teman saya karena komentar dan tindakan dari seorang Ruhut selalu menarik. Jadi banyak yang melirik.
Kapan deklarasi dukungan ke Jokowi-JK?Saya akan deklarasi dukungan untuk Jokowi-JK malam ini (Senin, 23/6)). Saya sudah putuskan untuk tidak netral. Saya memilih pasangan nomor dua, Jokowi-JK. ***
BERITA TERKAIT: