“Saya sudah bicara dengan ARB, beliau sudah melunak. Yang saya syukuri, beliau menegaskan tidak ada pemecatan atau sanksi atau pencopotan jabatan kader yang duduk di DPR,†ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (21/5).
Seperti diketahui, suara Partai Golkar terpecah menghadapi Pilpres 9 Juli mendatang. Secara organisasi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tapi banyak tokoh dan kader Golkar mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Misalnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Panjaitan mengundurkan diri dari jabatannya. Dia mengaku sudah berpamitan dengan ARB.
Selain itu, sejumlah kader muda hingga senior Golkar, di antaranya, Poempida Hidayatulloh, Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar Indra J Pilliang, dan Ketua DPP Partai Golkar Agus Gumiwang. Poempida bahkan menjadi Juru Bicara cawapres JK.
Mereka kecewa karena Partai Golkar tidak memberikan dukungan kepada kader asli Golkar, yakni JK.
Agung Laksono selanjutnya mengatakan, pilihan sejumlah kader Golkar mendukung Jokowi-JK tidak perlu dilarang.
“Sikap saya pribadi selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar tentu berpegang teguh dengan apa yang sudah menjadi keputusan partai,’’ katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa dukungan konkret Anda kepada Prabowo-Hatta?Saya siap untuk turun langsung berkampanye mensukseskan Prabowo-Hatta jika memang diminta, dibutuhkan dan diamanatkan oleh partai.
Apa penyebab suara Golkar terpecah?Kurangnya penjelasan mengenai langkah ARB dalam menentukan koalisi, sehingga menimbulkan reaksi. Apa lagi sempat ada ancaman dipecat jika ada perbedaan, itu menurut saya tidak cocok di era terbuka seperti sekarang ini.
Anda tidak setuju dengan pemaksaan kepada para kader? Imbauan boleh, tapi paksaan jangan. Yang berbeda itu sebaiknya dirangkul.
Jangan diberi sanksi agar mereka bisa menjelaskan alasannya kenapa ada yang berbeda.
Apa tidak takut banyak suara Golkar ke Jokowi-JK? Memang hal ini sudah diperkirakan jauh sebelumnya. Mengingat Pak JK ini adalah bekas Ketua Umum Partai Golkar, saya rasa soal pilihan diserahkan ke hati nurani sendiri saja.
Luhut Panjaitan mundur dari Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, tanggapan Anda?Saya menyayangkan langkahnya itu. Tapi karena merasa berbeda pilihan, ya monggo.
Apa tidak ada negosiasi? Kami tidak bisa memaksakan kehendak. Beliau ini kan militer, berprinsip maju terus pantang mundur. Tapi kalau nanti beliau mau kembali lagi, ya kami welcome.
Jika Prabowo-Hatta kalah, apa ada Munas soal posisi ARB sebagai Ketua Umum Partai Golkar?Kami belum sampai di sana. Belum bertanding masa sudah di bilang kalah. ***
BERITA TERKAIT: