Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dilengkapi Bunker, Dulu Tempat Majelis Zikir SBY

Ngintip Markas Tim Pemenangan Capres

Kamis, 22 Mei 2014, 10:53 WIB
Dilengkapi Bunker, Dulu Tempat Majelis Zikir SBY
ilustrasi
rmol news logo Tenda dan panggung bernuansa merah putih di muka rumah bergaya kuno itu masih berdiri tegak. Karangan bunga ucapan juga masih dipajang di pinggir tempat perhelatan. Salah satu pengirimnya production house (PH) yang membuat tayangan di televisi maupun layar lebar. 

Orang wara-wiri di pekarangan rumah yang berdiri di atas lahan setengah hektar itu. Beberapa tampak mencolok karena mengenakan pakaian seragam organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol).

Di bawah tenda ini, Senin (19/5), sejumlah parpol mendeklarasikan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden (capres) dan cawapres (cawapres).

Hingga kemarin, panggung dan tenda untuk acara deklarasi pasangan yang disokong enam parpol (Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS dan PBB) belum dibongkar. Bahkan, kursi-kursi di bawah tenda juga belum dibenahi.

Selain menjadi tempat deklarasi, Rumah Polonia --demikian sebutan rumah yang terletak di Jalan Cipinang Cempedak 1 Nomor 23, Jakarta Timur-- juga dijadikan markas tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta.

Kenapa disebut Rumah Polonia? Dulu di zaman Belanda, rumah-rumah --yang rata-rata besar-- di kawasan Cipinang Cempedak dihuni warga asing. Sehingga ada yang menyebut kawasan ini sebagai Menteng-nya Jakarta Timur.

Polonia merupakan kawasan yang banyak ditinggali bangsa Polandia. Apakah dulu rumah ini dulu dihuni orang Polonia? H Muhammad Utun, kepala rumah tangga Rumah Polonia tak tahu apakah dulu rumah ini pernah ditempati orang Polandia.

Ia menyebut, rumah itu sudah tiga kali berpindah kepemilikan. Terakhir, dimiliki Haji Harris Tahir. Pengusaha itu penggemar fanatik Soekarno. Rumah ini dulu pernah ditempati Soekarno. Tahir pun membelinya. Namun tak ditempati.

“Rumah Polonia ini memang dulu punya Soekarno, nggak tahu dia tinggal sama siapa dulu disini,” ujar Utun.

Kabarnya, rumah ini pernah ditempati Yurike Sanger, salah satu istri Soekarno. Pada dekade 1960-an, sang proklamator kerap datang untuk menyambangi istrinya.

Ada dua bangunan utama yang berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi ini. Pertama, bangunan berlantai dua model lawas. Di depan rumah terdapat pilar-pilar yang menjulang dari lantai teras sampai langit-langit lantai dua. Dua balkon mengapir jajaran pilar itu. 

Rumah ini memiliki lima kamar. Tiga di bawah. Sisanya di atasnya. Masuk ke dalam terlihat ruangan berongga berbentuk lingkaran sehingga bisa langsung melihat langit-langit lantai dua. Railing balkon yang berbentuk melingkar dipasang foto-foto pasangan yang akan bertarung di Pilpres 2014. Lampu kristal berukuran besar menggantung tepat di tengah rongga itu.

Di ujung ruangan ini ada pintu keluar untuk menuju taman di belakang rumah. Keluar dari di pintu belakang, terlihat halaman luas menghampar. Di halaman ini dibangun mushola dan lapangan tenis.

Di sisi kiri rumah utama, terdapat bangunan satu lantai yang memanjang. Saat ditempati Soekarno, bangunan ini menjadi tempat pasukan Tjakrabirawa, pengawal presiden. Kini bangunan ini dijadikan kantor urusan rumah tangga, Gema Indonesia dan media center.

Bangunan utama maupun bekas tempat pasukan Tjakrabirawa telah dirombak. Bentuk aslinya masih bisa terlihat. Namun semua interior dan furniturenya sudah diganti model baru.

Utun menyebutkan, rumah ini memiliki ruang bawah tanah untuk tempat perlindungan. “Ada bunker juga di dalam,” kata pria asal Banten itu. Namun dia tak menyebut lokasi persis bunker itu berada.

Sebelum menjadi markas tim pemenangan Prabowo-Hatta, di rumah ini kerap digelar pengajian. “Di sini sering aktivitas mengaji atau rumah majelis. Santrinya berasal dari pesantren daerah Ciawi. Dulu Majelis Zikirnya SBY juga di sini,” sebut Utun.

Utun menceritakan, pemilik rumah ini dekat dengan Hatta. Keduanya terlihat di Majelis Zikir itu. Hatta adalah Dewan Pembina Majelis Zikir SBY.

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon, menyambangi rumah ini. Ia pun meminta kepada pemiliknya untuk dijadikan tempat ini sebagai markas tim pemenangan. Tahir yang memang dekat dengan Hatta menyetujui permintaan itu.

“Prabowo juga datang. Dianggap bersejarah dan responsnya bagus dan jadilah untuk deklarasi dan timses,” katanya.

Dikatakan Utun, tidak ada biaya sepeserpun pasangan Prabowo-Hatta mengeluarkan uang untuk memakai tempat ini. Utun mengatakan, pihaknya merekrut 10 orang untuk menjaga kebersihan Rumah Polonia yang kini jadi markas tim pemenangan Prabowo-Hatta. Juga menambah tenaga keamanan yang berjaga di pos dekat gerbang.

Menurut Utun, pemilik rumah ini bersedia meminjamkan tempat ini karena dulu juga pernah dipakai untuk Majelis Zikir. Pak Haji (Tahir) nggak minta apa-apa.

 Saya juga tidak berharap apa-apa, karena ini bagian dari sejarah bangsa, calon presiden, pernah di sini,” pungkasnya.

Ferdinan Kurniawan, Ketua Gema Indonesia menyatakan, bahwa organisasi yang dia pimpin merupakan bagian timses pemenangan Prabowo-Hatta. Sasarannya, lebih kepada kaum muda.

“Pmilihan Rumah Polonia sebagai tempat deklarasi karena rumah itu memiliki nilai historis yang tinggi,” katanya.

Haris Maulana Akbar, Koordinator Perekrutan Gema dan Sosialisasi Capres-Cawapres menyatakan, beberapa ruangan di Rumah Polonia bakal steril dari umum. Rekan-rekan media mendapat ruangan di media center.

Menurut Haris, selain memilih karena memilki andil sejarah sebagai salah satu kediaman Sang Proklamator, pihaknya melakukan deklarasi di Rumah Polonia bertepatan dengan hari lahirnya era reformasi, yang dimulai saat turunnya Soeharto, 21 Mei 1998.

“Kita memang mengejar momentum hari reformasi,” katanya.

Ketua Umum Tidar (Tunas Indonesia Raya) ini mengatakan, sebagai sebuah koalisi, Gema Indonesia menggabungkan beberapa organisasi. Antara lain  HMI, HIPMI, dan Aktivis 98. Organisasi ini berisi sekelompok tokoh muda, seniman dan artis ibukota.

Acara deklarasi ini dihadiri oleh Hatta, George Toisuta, Okke Hatta Rajasa, Anang Hermanyah, Rachel Mariam, Ahmad Dani, Pasha Ungu, Dwiki Darmawan, Ashanti dan Raffi Ahmad.

Di tempat yang sama, anggota Gema Indonesia Anang Hermansyah menegaskan, dukungan ini disiapkan untuk mendorong pasangan Prabowo-Hatta. Dukungan dengan melakukan gerakan sesuai kapasitas dan kemapuan yang ada pada instrumen muda kader partai.

“Banyak dari kami bukan politisi praktis. Kami berasal dari berbagai profesi. Ada pengusaha, profesional, dosen, mahasiswa dan ainnya. Kami menyatu karena kesadaran dan tanggung jawab menyelamatkan Indonesia. Dan kami harus menentukan sikap,” celoteh Anang.

Tim Jokowi-Kalla Rapat Di Hotel & Kantor Parpol Pendukung

Berbeda dengan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) belum memiliki tempat khusus untuk jadi markas tim pemenangannya.

Pertemuan-pertemuan pun digelar di hotel maupun di kantor parpol pendukung pasangan ini.

Kemarin, para pengurus parpol pengusung Jokowi-Kalla, yaitu PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura, duduk bersama membahas mengenai pembentukan tim pemenangan. Pertemuan dilakukan di DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat.

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, parpol pengusung pasangan ini menggelar rapat gabungan untuk kekuatan. Namun hingga rapat berakhir, pengurus parpol yang berkumpul belum menghasilkan nama-nama yang akan dirilis sebagai anggota tim pemenangan Jokowi-JK. 

Kenapa? Tjahjo mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Hanura Wiranto belum datang. Sesuai kesepakatan, ketua tim pemenangan akan ditentukan para ketua umum empat parpol pengusung Jokowi-JK. PKB dan Partai Hanura baru akan memaparkan strateginya besok.

Di antara nama-nama anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo memastikan, Khofifah Indar Parawansa masuk di dalam strukturnya. Kemudian, partai pengusung calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK juga  akan menyiapkan juru kampanye untuk memenangkan pasangan calon tersebut dalam Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014. Setidaknya, akan ada 150 juru kampanye pasangan ini.

Tjahjo juga meminta, masing-masing pimpinan partai agar menginstruksikan atau menggerakkan seluruh calon anggota legislatifnya. Menurut dia, dalam sisa waktu masa kampanye tak memungkinkan pasangan capres-cawapres Jokowi-JK mengelilingi 527 kabupaten kota yang ada di seluruh Indonesia.

Rapat gabungan kemarin dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Sekjen Hanura Dossy Iskandar, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella, dan Sekjen PKB Imam Nachrowi.

Sebelumnya, Selasa lalu, PDIP menggelar rapat tim pemenangan internal di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan. “Sisa waktu yang hanya sebulan ini akan dioptimalkan untuk strategi pemenangan agar efektif dan maksimal dikomunikasikan ke masyarakat,” kata Tjahjo.

Tjahjo menutup rapat-rapat strategi pemenangan yang akan digunakan partai banteng. Ia menyebutkan, beberapa agenda yang akan dibahas bersama tim gabungan adalah mengenai penentuan lokasi kampanye pilpres. “Mencermati daerah padat penduduk dan padat pemilih, serta apa isu yang akan dibicarakan, dan lainnya,” ucap Tjahjo. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA