WAWANCARA

Indra J Piliang: Siap Dicopot Dari Jabatan, Tapi Akan Menggugat Bila Dipecat Dari Golkar

Rabu, 21 Mei 2014, 09:21 WIB
Indra J Piliang: Siap Dicopot Dari Jabatan, Tapi Akan Menggugat Bila Dipecat Dari Golkar
Indra J Piliang
rmol news logo Orang muda Partai Golkar yang bergabung dalam Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI)  siap dicopot dari jabatannya karena mendukung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). 

”Siap dicopot dari jabatan di Gol­kar.’Tapi kami akan meng­gu­gat bila dipecat dari Partai Gol­kar,’’ kata Ketua Badan Pe­­ne­li­ti­an dan Pengembangan (Balit­bang) DPP Partai Golkar Indra J Piliang kepada Rakyat Merdeka yang dihubungi via telepon,  ke­marin.

Seperti diketahui,  puluhan ka­der muda Partai Golkar yang me­na­makan diri FPGMI menya­ta­kan mendukung Jokowi-JK da­lam Pilpres 9 Juli mendatang.

Kader muda itu antara lain Agus Gumiwang Kartasasmita, Indra Jaya Piliang, Meutya Ha­fidz,  Andi Sinulingga, Andi Ruk­man dan Aceh Hasan Sadzili.

Indra J Piliang selanjutnya me­nga­takan, pihaknya tidak akan mundur dari Partai Golkar meski mendukung Jokowi-JK.

”Kami tidak akan mundur. Kami hanya diminta me­ning­gal­kan jabatan saja di Golkar. Na­mun tetap berada di Golkar,’’ pa­parnya.  
 
Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana awal mulanya ter­bentuknya FPGMI?
Berawal dari bincang-bin­cang dengan teman-teman un­tuk me­nya­makan persepsi. Ak­hirnya ka­mi lebih sreg dengan apa yang di­usung oleh Pak Jo­kowi dan JK. Ka­mi juga tidak mau Pak JK di­ker­dilkan di sana seolah-olah ti­dak didukung Gol­kar. Lalu kami bentuklah forum yang bernama FPGMI.

Apa tindak lanjut dari dek­larasi pembentukan FPGMI?

Kami akan turun ke lapangan untuk menemui kader-kader yang ada di Surabaya, Bandung, Pa­pua, Aceh dan kota-kota lain­nya. Ka­mi akan menyamakan persepsi un­tuk mendukung pe­menangan Jokowi.

Apa susunan organisasinya sudah dibentuk?
Nanti dalam pertemuan se­lan­jutnya akan kami susun siapa saja yang akan menempati ja­batan-ja­batan dalam forum ini. Semuanya masih membutuhkan persiapan yang matang.

FPGMI sudah bertemu de­ngan Jokowi dan JK?

Sampai hari ini kami belum ber­temu dengan keduanya. Saya pun sudah lama tidak jumpa de­ngan Pak JK. Nanti setelah ter­ben­tuk susunan pengurus, kami akan mendatangi Pak Jokowi Pak JK.

Aburizal Bakrie (ARB) me­nge­tahui gerakan ini?
Ya. Beliau (ARB) sudah tahu ka­mi membentuk ini. Beliau mem­persilakan saja. Ada be­berapa kader yang sudah me­nemui beliau dan menyampaikan hal ini. Kalau saya pribadi mung­kin dalam waktu dekat akan ber­bicara dengan Pak ARB.

Apa yang akan disampaikan?

Saya akan bilang bahwa ini gerakan murni mendukung Pak JK. Tidak ada deal-deal politik atau pun kepentingan yang diin­car oleh forum ini.

Barangkali ini  strategi men­dulang suara untuk meme­nang­kan Jo­kowi-JK?

Tekad kami memang m­enan­g­kan Jokowi dan JK. Karena biar ba­gaimana pun Pak JK adalah ka­der Golkar. Kami akan men­du­kung beliau.

Anda tidak setuju dengan ha­sil Rapimnas?

Bukan hasil Rapimnas yang kami persoalkan. Tapi keputus­an yang diambil DPP Partai Golkar  tidak sesuai mandat da­ri Ra­pim­nas.

Keputusan untuk mendukung Pra­bowo-Hatta, jelas melenceng dari kesepakatan Rapimnas lalu yang menyatakan setuju ARB se­bagai capres dan cawapres serta memberikan mandat penuh pada ARB sebagai Ketua Umum Gol­kar untuk mem­per­timbangkan ke­bijakan politik dan pasangan koa­lisi. Mestinya, DPP Partai Gol­kar mendukung Jokowi-JK ke­tim­bang Prabowo-Hatta.

FPGMI  kecewa dengan ke­pu­tusan tersebut?

Ya, kami kecewa dengan kepu­tus­an DPP Partai Golkar. Terlebih komunikasi politik yang coba di­bangun Partai Gerindra ke Golkar cen­derung merendahkan Golkar.

Dengan menjanjikan kursi men­teri utama. Padahal ARB sudah per­nah menjabat menteri dan kini ber­status capres-cawapres.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA