“Yang menentukan nanti adalah Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati,’’ kata Ketua Fraksi PDIP di DPR Puan Maharani, kepada
Rakyat Merdeka di Jakarta, Rabu (12/2).
Seperti diketahui, duet Mega-Jokowi mulai ramai digaungkan. Internal PDIP ada setuju dengan duet tersebut. Tapi ada juga yang menolak karena lebih mengingkan Jokowi yang jadi capres.
“Kalau di internal sangat setuju duet Mega-Jokowi. Alasannya ya saling melengkapi,†kata Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).
Megawati dinilai Effendi memiliki kemapanan dan pengalaman mumpuni di tingkat nasional. Dilengkapi dengan Jokowi yang populer dan merupakan figur sederhana sehingga disukai masyarakat.
Puan Maharani selanjutnya mengatakan, dirinya belum pernah mendengar bahwa capres dan cawapres akan segera diputuskan.
“Yang jelas, Ibu Megawati pernah ngomong bahwa capres dan cawapres dari PDI Perjuangan diumumkan setelah pemilu legislatif,’’ papar Ketua DPP PDIP itu.
Berikut kutipan selengkapnya;Duet Mega-Jokowi, menurut Anda bagaimana? Itu semua menjadi dinamika yang dipertimbangkan. Beberapa wacana dan suara-suara dari luar tentu tidak kami matikan. Artinya, Ibu Mega akan mendengar. Itu akan dijadikan sebuah pertimbangan dalam penentuan capres dan cawapres nantinya.
Tapi hari-hari ini kami selalu berkonsolidasi untuk menangkan pemilu legislatif (pileg) terlebih dulu. Sebab, kalau di pileg PDI Perjuangan tidak menang, bagaimana bisa kami majukan capres dan cawapres.
Targetnya berapa?Sesuai dengan harapan Rakernas, PDI Perjuangan menargetkan kemenangan di atas 20 persen. Sebab, dengan cara itu kami bisa mengajukan capres dan cawapres.
Kalangan eksternal menolak pasangan Mega-Jokowi, bagaimana menurut Anda?Saya rasa apapun yang disuarakan tentu mereka memiliki kalkulasi tersendiri. Tapi bukan berarti dia bisa mendahului atau tidak memperhatikan aturan di internal PDI Perjuangan. Partai kan memiliki aturan. Itu sudah disepakati bersama, diketok dalam forum rapat kerja nasional. Seluruh struktur di partai kan saat itu hadir dan menyetujui keputusan yang dibuat.
Kabarnya Anda dilirik Partai Golkar untuk dijadikan cawapres, apa benar?Saya belum dengar itu. Sebagai kader partai, tugas saya berjuang agar PDI Perjuangan bisa menang Pemilu 2014. Saya tetap akan ikuti aturan di internal partai.
Anda tidak ingin jadi presiden atau wakil presiden? Kalau ditanya begitu, semua orang juga mau. Tapi kan masalahnya bukan itu, untuk ke sana kan ada mekanisme dan persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan undang-undang.
Apa memasukkan nama Anda sebagai kandidat cawapres Aburizal Bakrie itu untuk membuyarkan konsentrasi PDI Perjuangan?Menurut saya itu hal yang biasa. Mengharapkan ada koalisi. Kalau dalam dinamika politik tanpa melihat calon-calon di partai lain. Saya rasa aneh bila partai politik lain melirik calon-calon potensial dari luar partainya.
Apa komunikasi dengan partai politik lainnya dilakukan PDI Perjuangan?Kami membuka silaturahmi dan membuka pintu seluas-luasnya. Kalau dimungkinkan, saya juga dalam waktu dekat, Insya Allah akan bersilaturahmi dengan seluruh pimpinan partai dan tokoh-tokoh yang menurut kami diperlukan saran-sarannya kalau PDI Perjuangan menang pileg dan pilpres 2014. Tapi karena kami sedang disibukkan untuk pemenangan pileg, maka belum sempat.
Kabarnya Pramono Edhie Wibowo mau sowan ke Megawati, apa benar? Ya, boleh saja Pak Pramono Edhie sowan ke Ibu Mega. Beliau kan pernah bersama kita saat menjadi ajudan Bu Mega.
Kalau mau silaturahmi secara informal kan banyak cara bisa dilakukan. Tapi kalau itu masalah politik kan nggak bisa tiba-tiba ketok pintu.
Anda menilai yang dilakukan Pak Pramono itu silahturahmi politik?Kalau silaturahmi biasa tentunya sejak dulu harusnya bisa dilakukan. Kalau sekarang mau bicara tentu masalah politik, karena beliau kan ada di Partai Demokrat dan sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat.
Oh ya, apa pendapat Anda soal putusan MK agar pemilu serentak dilaksanakan 2019? Kami akan mengkaji secara detail dampak-dampak apa saja yang timbul dalam putusan MK itu. Saya sudah minta untuk dibahas kader PDI Perjuangan di Komisi II dan III agar lebih jelas.
Anda takut kalau PDI Perjuangan menang Pemilu 2014, lalu dipermasalahkan?Bukan masalah takut atau tidak. Bukan juga masalah menang atau kalah. Tapi bagaimana kelanjutan dari republik ini ke depan.
Apa perlu MK memperjelas putusan itu agar tidak timbul penafsiran lain?Ya perlu. Ini juga sedang kami desak MK untuk bisa melakukan hal tersebut.
Tapi menurut MK, pada saatnya nanti mereka akan menjelaskan apa-apa saja yang menjadi turunan dari putusan tersebut. ***
BERITA TERKAIT: