"Cepet bener ya, udah mau 2014 aja..." demikian kata sahabat di samping saya ini.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya di akhir pekan terakhir di 2013 ini.
Apakah itu?
Cuti! Ya, ini menjadi kalimat yang akrab sekali ditelinga saya. Banyak sekali yang mengajukan cuti, baik untuk alasan mau istirahat atau mau liburan bersama keluarga. Saya senang sekali bila banyak yang cuti. Biasanya banyak hal positif yang didapat sebagai akibat dari cuti. Lebih fresh, lebih segar, semangat baru dan alasan positif lainnya.
Saya membayangkan Indonesia menjadi lebih cerah di awal 2014 karena sebagian besar kelas menengahnya akan memulai aktivitas dengan cerah ceria, akibat cuti tadi. Bila mengambil sudut pandang ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan Indonesia. Semua akan dimulai dengan kesumringahan.
Tapi apakah semuanya cuti untuk istirahat? Tidak juga, ada yang menjadikan akhir pekan 2013 ibarat minggu tenang sebelum final test bagi mahasiswa perguruan tinggi. Mereka siap-siap bergerak, tune up untuk tinggal landas. Karena begitu tanggalan menyentuh 2 Januari 2014 semuanya akan mulai memompa mesin kerja mereka.
Bagi pelaku dan penggiat politik, inilah tahun yang mereka tunggu. Tahun yang bisa jadi mengubah mereka jadi penguasa atau kembali jadi rakyat jelata. Calon anggota DPR/D apalagi, waduh, pasti sport jantung. Calon presiden? Walah, ini lagi, saya rasa nggak ada yang tenang. Inginnya sih dilihat tenang, welas asih dan legowo, padahal mah jeroannya kembang kempis nggak beraturan. Pertanyaan di kepalanya seputar "waduh... saya bakal kepilih nggak yaaa?"
Nah, beda dengan saya, karena saya cuti betulan maka perhatian saya di 2014 hanya dipenuhi dengan pertanyaan yang seru-seru, seperti, akankah 2014 tahunnya Liverpool jadi juara liga Inggris atau mampukah Jerman menjadi negara Eropa pertama yang menjuarai piala dunia yang diadakan di benua Amerika?
Nah, jenis pertanyaan ini adalah pertanyaan yang bila jawabannya tidak sesuai dengan keinginan, saya dapat tetap tersenyum
hehehe.
[***] Spesialis strategi komunikasi, Partner di Triliant Communications dan Dosen Universitas Paramadina. Berdiskusi dengan penulis dapat melalui @satriohendri.
BERITA TERKAIT: