Media di Australia, pada pekan lalu kembali menurunkan berita yang menggemparkan ruang puÂblik di Tanah Air. Media tersebut membeÂberkan peran Ibu Negara Ani Yudhoyono yang kerap ikut campur urusan kabinet.
Hal itu dibeberkan harian
The Weekly Australian dengan meÂngutip bocoran Wikileaks, beruÂpa kawat diplomatik yang dikiÂrim Kedutaan Besar AS di Jakarta 17 Oktober 2007 untuk para diÂplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA.
Media itu antara lain mengungÂkapÂkan, peran Kristiani HerraÂwati-nama lengkap Ani YudhoÂyono yang sangat besar membuat para staf Presiden SBY terpingÂgirÂkan.
Bahkan, Menteri SekreÂtaris NeÂgaÂra Sudi Silalahi diseÂbutkan tiÂdak kuat dengan kondisi tersebut dan sempat ingin meÂngundurÂkan diri. Tak hanya itu, putri LetÂjen Jenderal (PurÂnaÂwiÂrawan) SarÂwo Edhie Wibowo itu dituding membangun dinasti poÂlitik deÂngan menyiapkan puÂtranya Agus Yudhoyono untuk mengikuti jejak sang Ayah, duÂduk di kursi RI-1 pada masa menÂdatang.
Sudi Silalahi yang selama ini diÂkenal sangat dekat dengan PreÂsiden membantah keras semua inÂformasi Wikileaks. Kepada
RakÂyat Merdeka, Sudi menÂceriÂtakan pengalamannya seÂlaÂma meÂnemani Presiden SBY. BeÂrikut ini kutipannya.
Semua pejabat negara telah menyangkal tudingan WiÂkileaks, termasuk Anda. ApaÂkah Anda yakin Ani tidak perÂnah mencampuri sama sekali kabinet?Seingat saya tidak pernah. KaÂlaupun ada berkaitan dengan kaÂbinet atau pemerintahan, itu sifatÂnya hanya meneruskan inÂforÂmaÂsi.
Misalnya, tentang ada SMS peÂngaduan penyalahgunaÂan keÂwenangan yang dilakukan peÂjabat di daerah.
Cukup sampai siÂtu, kemudian kami yang meÂngecek dan meÂninÂdaklanjuti inÂformasi tersebut.
Bukankah bisa saja ibu neÂgaÂra mencampuri kinerja PreÂsiden ketika sedang tidak berÂsaÂma menteri atau pejabat lain?Saya rasa hampir tidak mungÂkin. Karena saya dan Sekretaris Kabinet Pak Dipo Alam itu hamÂpir 24 jam bersama Pak SBY. SeÂlaÂma ini, kami yang biasa diminÂtai saran dan masukan kepada beliau mengenai berbagai masaÂlah yang dihadapi peÂmeÂrintah.
Dan sejauh itu juga, saya tidak perÂnah meliÂhat Ibu Ani ikut camÂpuri persoaÂlan kabinet.
Wikileaks menyebutkan staf lingkaran Presiden merasa tersingkir dengan peran ibu negara. Bahkan Anda disebut sempat ingin mundur?Tidak benar sama sekali. UnÂtuk apa saya mundur dari tugas negaÂra? Jabatan itu amanah dan saya meÂrasa terhormat bisa menÂjalanÂkan amanah ini sebaik-baikÂnya.
Dan perlu diketahui, sampai deÂtik ini saya dan para staf PreÂsiden merasa nyaman bekerja. Bagi kami, ibu Ani sangat baik, beliau mampu mengayomi kami seperti selayaknya seorang ibu.
Bagaimana dengan tudingan Ani ingin membangun dinasti politik?Saya jelaskan, Ibu Ani dan Pak SBY sangat demokratis, keÂduaÂnya tidak pernah memakÂsakan keÂhendak kepada anak-anaknya. Mereka mempersilaÂkan kepada anak-anaknya untuk menentukan sendiri jalan hidupÂnnya. Sebagai orang tua, mereka hanya memÂbeÂrikan pendidikan yang dibuÂtuhkan. BagaimanaÂpun setiap orang tua ingin anakÂnya sukses.
Kalau bicara kualitas, sejak di militer Mas Agus memang meÂmiliki prestasi yang bagus.
Itu seÂmua hasil kerja kerasnya sendiri. Agus dipersiapkan untuk
long time oleh dirinya sendiri, bukan hasil rancangan orang tuanya.
Apa yang Anda sudah lakuÂkan membantah ‘serangan’’ Wikileaks?Kami sudah berkali-kali memÂberikan penjelasan dan bantahan terhadap media yang bersangÂkutan. Tapi mereka tidak mengÂguÂbris. Tapi biarkan saja dulu, toh
Wikileaks itu tidak jelas orgaÂnisasinya. Nanti kalau kami terus masalahkan, ini hanya mengunÂtungkan
Wikileaks. Tapi kalau meÂreÂka terus mengusik, kami tenÂtu tidak akan tinggal diam.
Untuk menghadapi fitnah, Cikeas kabarnya sudah meÂmiliki tim pengacara khusus. Apa benar?Saya tidak dalam kapastitas untuk menjawab itu. Tapi pada saat dianggap perlu, mereka pasti bertindak kok.
Apa pesan Anda kepada maÂsyarakat terkait informasi Wikileaks?Saya meminta kepada masyaÂraÂkat tidak perlu terpancing. Saya yakin masyarakat sudah tahu bahwa informasi yang disamÂpaiÂkan
Wikileaks tidak pernah jelas kebenarannya. Karena yang dibaÂhas pun tidak ada gunanya. ***
BERITA TERKAIT: