“Saya sudah tanamkan kepada pemain Garuda Muda agar tidak gentar sedikitpun dengan Korsel,†kata pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Indra mengaku, sudah mengetahui gaya bermain Korsel yang mengandalkan kedua sisi sayap.
“Kalau kami mengandalkan percaya diri untuk menang, dan tidak takut sama Korsel,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selanjutnya: Korsel tim bagus, kenapa tidak takut?Tidak ada sesuatu yang istimewa juga kok dari Korsel. Memang mereka punya mental juara, dari organisasi permainan lebih padu dan lebih tenang. Tapi itu bisa kita lakukan juga.
Apa yang mesti ditakuti atas pemain Korsel. Saya tidak mau Indonesia terjerembab oleh pemikiran yang melemahkan seperti itu. Makanya harus bangun kepercayaan diri bahwa permainan kita bisa lebih bagus dari Korsel.
Memang apa kelebihan dari Korsel sih. Mereka juga punya kaki dua. Perlu diketahui pemain kita saat ini tidak takut dengan mereka. Bahkan keberaniannya meningkat setelah mendapat doa dan dukungan dari masyarakat.
Apakah keberanian itu ditanamkan kepada pemain?Tentu. Kita ini kan sebenarnya kuat, tapi kalau kita selalu berpikir orang lain lebih baik maka kita akan ikut jadi lemah. Yang benar adalah ditanamkan bahwa kita juga bisa jauh lebih baik dari tim manapun, termasuk Korsel. Saya selaku pelatih menanamkan kepada Timnas U-19 agar tidak takut pada siapapun, kecuali kepad dua hal, yakni Tuhan dan orang tua. Dengan demikian mental berani untuk lebih baik lagi tumbuh. Rasa takut pada Korsel atau tim negara lain akan hilang.
Serangan sisi sayapnya bagaimana?Kedua pemain di posisi sayap mereka bagus. Mereka memberikan umpan lambung kepada penyerang. Tapi dua bek tengah mereka kurang bagus. Pergerakannya sangat lambat. Terbukti pemain Laos mampu mencetak gol. Kemudian dua gelandang mereka juga bermain tidak terlalu istimewa. Semua sudah saya perhatikan itu.
Bukankah Timnas pernah kalah melawan Korsel?Betul. Kami pernah memiliki pengalaman bermain melawan mereka di Iran. Saat itu, kami kalah 1-2. Semoga saja itu bisa menjadi pembelajaran.
Bagaimana dengan kekompakan Timnas?Tim kita ini memang tidak sempurna. Misalnya, dalam hal penyelesaian akhir yang beberapa kali terburu-buru dan kurang tenang.
Apa itu sudah diperbaiki? Tentu diperbaiki secara baik. Apalagi Tim teknis juga sudah menganalisis Korsel di dua pertandingan mereka. Temuannya secara statistik adalah performa Korsel menurun. Doakan saja begitu juga untuk pertandingan ketiga nanti.
Kalau hasilnya seri bagaimana?Kalau seri nilainya jadi tujuh. Indonesia dan Korsel sama sama dapat tujuh poin. Artinya, bisa lolos kedua-duanya.
Kalau kalah?Saya tidak pikirkan kekalahan. Sekarang seluruh rakyat ingin menang. Kami butuh dukungan dan doa. Semoga doa masyarakat yang ingin Indonesia menang diamini malaikat.
Apa yang disipakan menjelang melawan Korsel?Menyiapkan tim kan tidak bicara sore ini saja, kan panjang persiapannya. Yang jelas saya tidak akan memikirkan kekuatan Korsel berlarut-larut. Yang saya pikirkan sekarang ini kemampuan tim Indonesia. Saya sangat berharap dan yakin kualitas permainannya lebih bagus dari saat melawan Filipina.
Semua hal kami latih mulai dari teknik, fisik sampai mental, karena kan pemain Korsel juga manusia maka buat apa ditakuti. Lagi pula dalam tim ini tidak saya saja yang bekerja, kan banyak orang terlibat pelatih mental, pelatih teknik dan lainnya. Saat saya dipercaya memegang Timnas U-19, tidak mau lagi menyiapkan timnas secara tradisional.
Maksudnya?Perlu orang-orang yang ahli di bidangnya. Itu sangat dibutuhkan dalam menunjang permainan tim dan kemenangan. Dengan cara ini tentunya pembentukan timnas akan terstruktur dengan baik dan permainan bagus bisa terbentuk.
Saat melawan Filipina, di awal timnas bagus, tapi di babak kedua mengendur, ada penyebabnya?Di cabang olah raga manapun tidak ada yang konsisten bermain. Apalagi pada usia muda dan mencapai puncaknya di AFF. Nah sekarang sudah ada event lagi dan merangkak kualitasnya menjadi lebih bagus lagi.
Sesi latihan terakhir, apa yang dilakukan?Saya tidak bisa uraikan secara detil. Tentu semua kita lakukan untuk meningkatkan permainan menjadi lebih baik lagi.
Pola bertahan & menyerang sering dapat kritikan, ini bagaimana?Pasti kita akan lakukan evaluasi dari pertandingan sebelumnya. Kemudian dengan cepat kami lakukan perbaikan. Ketika ada masalah atau ada yang lemah, tentu dengan cepat kita evaluasi dan diperbaiki. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: