“Dari latihan itu kami melihat secara langsung bahwa alutsista kita memang harus diremajakan dengan membeli baru,†kata anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, TNI AD, AU dan AL melakukan Latgab TNI 2013 di empat daerah, yakni Jakarta, Situbondo, Sangatta (Kaltim), dan Bima (NTB). Sebanyak 16.745 prajurit TNI dan ratusan alutsista turut serta dalam latihan tersebut.
Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati yang akrab disapa Nuning ini mengaku senang bahwa dirinya satu-satunya anggota DPR perempuan yang ikut Latgab tersebut.
Berikut kutipan selengkapnya:Kenapa Anda tertarik ikut Latgab TNI itu? Saya nggak tahu yang lain tertarik atau tidak. Tapi bagi saya, karena ayah saya seorang prajurit maka saya akrab dengan latgab ini.
Bukan itu saja, dalam kesederhanaan sebagai anak tentara banyak sekali menjumpai hal-hal yang sangat membekas, sehingga saya sangat menghayati hal seperti ini. Walaupun nggak disuruh ikut, mungkin saya akan datang sendiri.
Apa mungkin bisa hadir kalau tidak diundang?Sebagai anggota DPR, saya memiliki hak untuk mengetahui sejauh mana berlangsungnya latgab tersebut. Saya bisa saja beli tiket sendiri, dan maksa untuk ikut, he-he-he.
Anda kan perempuan, apa tidak capek?Tidak. Memang ada dikotomi antara perempuan dan laki-laki. Kalau misalnya saya capek, laki-laki juga capek. Tanya saja ke prajurit yang harus turun tangga.
Jenderal-jenderal juga pegal berdiri. Bukan hanya saya yang capek. Hanya saja karena jarang naik kapal, rasa mual pasti ada. Tapi karena saya memiliki satu visi dan misi, sehingga tidak merasa menjemukan. Malah menyenangkan.
Apa kesan-kesannya?Latgab itu kan dihadiri Presiden SBY, Menko Polhukam, Kepala Staf-Kepala Staf, Menhan, Wamenhan, dan Kapolri, tentu ini berkesan. Lagi pula di situ terjadi juga pembicaraan informal yang belum tentu sehari-hari dapat mereka lakukan.
Selain itu, kebersamaan makan dengan prajurit value-nya sangat tinggi. Apalagi semua kesatuan berkumpul, TNI AD, AL dan AU.
Apa ada manfaatnya latgab itu?Ada. Dengan latihan gabungan bersama ini, memberikan saling tukar wacana dan pemikiran akhirnya menemukan solusi, kejanggalan dan kekurangan. Kalau tidak ada latgab, mana kita tahu itu.
Latgab di negara manapun adalah keniscayaan, bahwa hal itu sesuatu yang harus dilalui oleh tentara manapun. Sebab, tujuannya untuk menjadikan prajurit terlatih dan profesional.
Selain itu, latgab ditujukan untuk membangun kebersamaan antar matra (TNI AD, AL, dan AU). Mereka menjadi lebih bersahabat, bersaudara dan terbangun kerukunan. Paling tidak mereka dapat bekerja dalam konteks pelaksanaan pertahanan secara integral.
Apa ada masukan dari Anda?Ada. Salah satunya mengenai alutsista kita mana yang prioritas dan lainnya. Ke depan, saya bukan meragukan capres yang bukan dari kalangan militer. Tapi patut dipertanyakan, kalau capresnya bukan militer, apakah dia punya visi pertahanan, sehingga kita tetap memberikan perhatian terhadap TNI.
Siapa saja anggota DPR yang ikut Latgab? Pak Mardani dan Hari Kartana. Kebetulan kami satu kapal dengan Pak Presiden SBY di KRI Makassar bersama-sama Panglima TNI dan ketiga kepala staf serta Kapolri.
Alutsista mana saja yang perlu diganti baru?Misalnya, Angkatan Laut. Kita harus dukung pembelian kapal perang dan persenjatannya. Kalau semakin tua kapalnya, maka daya tempurnya semakin menurun. Kita harus memiliki kemampuan dari segi militer. Begitu juga alutsista di angkatan lain.
Bagaimana dengan anggarannya?Itu yang harus diupayakan. Kita jangan lihat persoalan pertahanan dengan kacamata sipil, menimbang dengan tidak adanya perang, ngapain TNI dikasih alutsista, rakyat juga susah. Tapi kita harus berpikir bahwa negara sepakat menjadi negara yang memiliki angkatan bersenjata. Nah, makanya harus dilengkapi dengan alutsista. Harapannya bagus dan kesejahteraannya juga bagus. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: