“Soal nama siapa saja yang suÂdah masuk kantong beliau, saya belum tahu,†kata Juru Bicara PreÂsiden, Julian Aldrin Pasha keÂpada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Timur PraÂdopo akan pensiun Januari 2014, tapi pergantiannya dipercepat deÂmi keamanan Pemilu 2014.
Kompolnas sedang menggoÂdok delapan nama pengganti TiÂmur Pradopo untuk diajukan keÂpada Presiden.
Julian Aldrin Pasha selanjutÂnya menyebutkan, langkah KomÂpolÂnas tersebut tentu sangat memÂbantu Presiden untuk menentuÂkan pengganti Kapolri Timur Pradopo.
Berikut kutipan selengkapnya;
Sudah berapa nama yang masuk kantong Presiden?Saya belum tahu, yang jelas proÂses mengamatinya sudah berÂlangsung. Tentunya beliau meÂngaÂmati dinamika yang berÂkemÂbang di Polri.
Apa saja yang diamati Presiden?Tentunya banyak yang dilihat atau dipantau untuk pertimÂbangÂan. Yang jelas,
track record selama di Kepolisian akan dilihat, terÂmasuk kualitas, prestasi, dan keÂmampuan untuk memimpin insÂtitusi Polri
Siapa saja yang diamati itu?Waduh, seperti yang saya biÂlang tadi, saya belum tahu siapa naÂmanya. Yang jelas, tentunya yang berbintang tiga atau berÂbinÂÂtang dua sesuai dengan tingÂkatan kepangkatan.
Ada delapan nama yang digodok KomÂpolnas, apa tanggapan PreÂsiden?Ya, tidak apa-apa. Tapi saya belum bisa berkomentar mengeÂnai nama-nama itu. Presiden tentunya akan menerima masuÂkan dari seluruh kalangan masÂyarakat, termasuk dari KomÂpolnas.
Jangan-jangan sudah diseÂrahÂkan ke Presiden delapan nama itu?Saya belum cek apakah sudah ada usulan delapan nama itu keÂpada Presiden. Yang jelas, PreÂsiÂden menerima dan menamÂpung semua masukan, usulan dan inÂformasi. Sebab, pemilihan KaÂpolri ini demi kepentingan bangÂsa dan negara yang lebih besar.
Dari mana saja sumber Presiden untuk mendapatkan informasi soal calon Kapolri?Presiden memiliki banyak sumÂber untuk mendapatkan inÂforÂmasi mengenai siapa yang pantas menduduki posisi pimÂpinan Polri.
Semakin banyak informasi, tentunya semakin baik sebagai bahan pertimbangan bagi beliau sebelum mengambil keputusan.
Banyak yang menilai penunÂjukan Kapolri baru nanti berdasarkan kedekatan persoÂnal dan politis, apa benar?Oh, ini penilaian yang salah. PreÂsiden tidak menempatkan seÂseÂorang pada posisi Kapolri keÂrena ada hubungan personal atau lainnya. Tapi terlebih kareÂna yang berÂsangÂkutan memang pantas pada posisi itu dan memiliki track reÂcord yang baik selama bekerja di kepolisan. Artinya, Presiden tidak sembaÂrangan memilih Kapolri.
Kapolri seperti apa yang diinginkan Presiden?Mengingat 2014 adalah tahun politik. Di situ pemilu dilaksanaÂkan, maka tentunya tugas KapolÂri ke depan cukup berat. Figur yang bisa melaksanakan tugas itulah yang diinginkan.
Apa saja tugas berat itu?Selain menciptakan keamanan di masyarakat, Kapolri ke depan juga harus mampu menÂjaga keÂamanan Pemilu 2014 seÂhingga berjalan secara kondusif dan aman.
Apa itu saja?Bukan itu saja, sinergitas antaÂra Polri dan TNI juga harus diperÂtahankan, seperti yang sudah diÂlakukan Pak Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Selama ini di tingkat pimpinÂan sinergitas sudah terbentuk untuk bersama-sama menciptaÂkan dan menjaga keamanan. Tapi meÂmang hal itu tidak mulus di tingÂkatan paling bawah.
Makanya Presiden selalu meÂminta agar sinergitas ini selalu terÂjalin dan terjaga hingga tingÂkatan yang paling bawah.
Bagaimana penilaian PresiÂden terhadap kinerja Timur Pradopo?Presiden melihat cukup baik. Banyak prestasi yang diÂcaÂpai. Secara keseluruhan, Pak Presiden menilai Pak Timur suÂdah melaÂkukan tugas dan tangÂgung jaÂwab dangan cukup baik. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: