Kondisi Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang diperkosa tiga polisi Malaysia berangsur membaik.
â€Saat ini korban dalam pengaÂwasÂan di penampungan Konjen PeÂnang,’’’ujar’Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman PraÂyitno, keÂpada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, KBRI sudah mengirim nota protes meÂlalui jalur kedutaan dan peÂjabat Luar Negeri Malaysia.
“Ketiga tersangka segera disiÂdangkan. Kemungkinan 16 NoÂvember 2012 maÂsuk pengaÂdilÂan,†ucapnya.
Seperti diketahui, seorang TKW asal Indonesia berusia 25 taÂhun dilaporkan telah diperkosa tiga polisi Diraja Malaysia, di kanÂtor polisi Bukit Mertajam, Pulau Penang, 9 November 2012.
Herman Prayitno selanjutnya mengatakan, pihaknya tidak hanya memberikan perlindungan keÂpada korban, tapi juga memÂbeÂrikan pendampingan secara huÂkum.
“Kami sudah siapkan peÂngaÂcara untuk mendampingi korÂban pemerkosaan dalam perÂsidangan nanti,†katanya.
Ada usulan agar KemenÂteÂrian Luar Negeri (Kemlu) meÂnaÂrik Anda sementara dari Kuala Lumpur...
Itu kan kebijakan pemerintah. Saya kan tugasnya agar huÂbungÂan kedua negara ini tetap baik. Saya hanya peÂlakÂsana, terÂganÂtung pembuat kebijakan saja.
Artinya, Anda sudah tidak maÂsalah?
Lho, bagi saya nggak masalah. Kan bisa saja pemerintah meÂlakukan itu. Saya hanya ngikut saja sesuai aturan. Saya harus menÂdengarkan saran-saran dari peÂmerintah dan rakyat juga.
Apa ini sudah dibicarakan?
Pemerintah kan tidak senÂdiÂrian, ada DPR, DPD, para tokoh dan tentunya masyarakat. TenÂtunya bisa dibicarakan. Bagi saya tidak masalah.
Tugas saya ini kan meningÂkatÂkan hubungan bilateral. Apa pun yang terjadi, meskipun ada keÂjadian pahit seperti ini, jangan sampai merusak hubungan kedua negara.
Kinerja Anda juga diperÂtaÂnyakan karena banyaknya TKI di Malaysia bermasalah...
Saya berusaha sebaik-baiknya melindungi TKI di MaÂlayÂsia. Mudah-mudahan jutaan TKI di Malaysia tidak terkena kasus seperti ini lagi.
Dengan adanya kejadian ini, kami sudah protes. Saya juga menyarankan agar ada perÂbaikan dalam pengiriman TKI. Jadi sama-sama dapat meÂningÂkatkan hubungan baik antara InÂdoÂnesia dengan Malaysia.
Kenapa Malaysia sering meÂlaÂkukan tindakan yang tidak pantas terhadap TKI, terÂmaÂsuk iklan diskon?
Kalau masalah iklan itu saat ini masih dicari siapa yang melaÂkuÂkanÂnya. Yang jelas bukan peÂmeÂrintah Malaysia . Itu hanya oknum. Secara resÂmi, kami belum tahu siapa dalangÂnya. Hal semacam itu akan memÂperÂkeruh hubungan kedua neÂgara.
Imbauan kami, agar ada tinÂdakan tegas dari pemerintah Malaysia terhadap orang-orang yang melakukan itu, termasuk tiga polisi yang melakukan peleÂcehÂan seksual terhadap TKW kita, agar tidak terulang lagi. JaÂngan sampai pemerintah MalayÂsia tidak transparan memÂproÂses hukumnya.
Ada berapa TKI di MaÂlayÂsia?
Totalnya sekitar 2 juta-an. Kami mengimbau agar rakyat InÂdonesia yang ke Malaysia meÂlalui jalur legal. Jangan secara illegal. Kalau yang legal itu kan agendanya resmi, dan ada yang mengawasi. Kalau yang illegal itu, sarat dengan masalah. Kita tidak bisa mengawasi satu per satu karena jumlahnya banyak.
Berapa TKI di Malaysia yang illegal?
Persentasenya fifty-fifty. ArtiÂÂnya banyak juga yang illegal. Saat ada moratorium sejak akhir tahun lalu, kemudian dibuka lagi, hanya sekitar 60-an yang datang ke Malaysia secara legal. SeÂdangkan yang illegal jumÂlahÂnya sampai ribuan.
Setelah ada MoU, bagi TKI yang legal itu gajinya dinaikkan, kerjaannya pun jelas. Jika dia peÂkerja rumah tangga dan ditugÂaskan hanya menyapu, ya meÂnyapu saja. Sedangkan yang illeÂgal itu tidak punya asuransi, tidak ada agennya, dan tidak ada bimÂbingannya. Meski demikian, kami tetap melindungi dan memÂberikan bantuan bagi TKI, baik yang legal maupun yang illegal.
Dia itu illegal. Kalau tidak saÂlah, dia itu awalnya pergi ke SiÂngaÂpura. Meski demikian, bagi kami tidak masalah. Perbuatan polisi itu tetap salah dan harus diÂhukum. Kalau yang jadi korban orang Indonesia, ya kami marah dan harus protes, meskipun dia illegal. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: