Pesan itu disuarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (Dema PTKIN) se-Indonesia di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.
Koordinator Pusat DEMA PTKIN se-Indonesia, M. Syahrus Sobirin, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa sebagai kekuatan kontrol sosial bangsa.
Aksi serupa juga digelar secara serentak di 34 provinsi yang terdapat kampus PTKIN, membawa semangat #SatuPadu sebagai gerakan moral mahasiswa untuk menjaga arah bangsa agar tetap sesuai dengan cita-cita reformasi dan konstitusi.
“Kami bukan anti pemerintah, tapi kami akan terus bersuara bila kebijakan yang lahir bertentangan dengan prinsip keadilan sosial,” kata Syahrus.
Kata dia, salah satu masalah yang masih perlu diperhatikan adalah persoalan lama. Yakni, pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, baik formal maupun nonformal.
"Begitu ?peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik melalui upah layak, tunjangan profesi, serta pengembalian anggaran pendidikan yang terserap MBG," katanya.
Adapun rangkaian aksi di Jakarta diwarnai teater jalanan, orasi kemarahan, tabur bunga, penyalaan seribu lilin.
BERITA TERKAIT: