.Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin geram dengan tindakan teroris yang kerap kali dikait-kaitkan dengan Islam.
“Islam tidak pernah mengÂajarÂkan tindakan merusak dan menjadi teroris,†kata Din SyamÂsuddin kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta.
Menurutnya, kinerja lembaga-lembaga yang menangani terorisÂme belum maksimal.
“Kalau sudah tahu siapa-siapa jaringannya, ya ditangkap dong,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa Anda menilai kinerÂja penanganan teroris belum optimal?
Kita lihat saja di lapangan. SeÂlama masih ada teroris, berarti beÂlum berhasil dong. Makanya lemÂbaga yang berkewajiban meÂnangani hal itu seperti Badan NaÂsional Penanggulangan TerorisÂme (BNPT), Badan Intelijen NeÂgara (BIN) dan Densus 88 perlu meningkatkan kinerjanya untuk mengusir teroris dari Indonesia.
Tapi sangat disayangkan, keÂnapa dikait-kaitkan teroris deÂngan umat muslim. Seharusnya hal seperti ini dihindari.
Saran Anda bagaimana?
Dari dulu Muhammadiyah selalu berpesan kepada Densus 88, BIN dan BNPT untuk jangan sekali-sekali mengaitkan agama dengan teroris.
Apa yang harus dilakukan?
Sebenarnya mudah saja. Kalau mau memberantas terorisme dan mendapatkan dukungan penuh dari umat Islam, maka jangan kaitÂkan dengan agama. Sebab, Islam tidak ada kaitannya dengan terorisme dan terorisme tidak punya akar ke Islam.
Tapi BNPT pernah mengataÂkan teroris yang ada sekarang ada kaitannya dengan DI/ TII yang berbasis Islam?
Ini saya nilai kesimpulan yang keÂliru. Saya sering dapat penjeÂlaÂsan seperti itu, mungkin BNPT amÂbil jalan pintasnya saja. SaÂya juga heran sekali-sekali di duÂnia internasional mengaitkan teÂroris dengan Wahabi atau Al QaiÂda. SaÂya sesalkan analisisnya yang mengÂgunakan teori kacaÂmaÂta kuda.
Sebab, banyak faktor penyebab teÂroris, seperti kesenjangan soÂsial, kesejahteraan, ekonomi, poÂlitik, dan bahkan ada konspirasi terselubung.
Tapi pemerintah selalu biÂlang punya data akurat mengeÂnai itu?
Kalau pemerintah punya data kenapa tidak dilakukan pendeÂkatan tersendiri atau lapor kepada kami agar pihak yang dicurigai sebagai teroris bisa dibina. Saya curiga jangan-jangan orang ini bisa dipanggil dan dimanfaatkan untuk tujuan tertentu
Kenapa Anda bilang begitu?
Kalau sudah tahu ada kelomÂpok Cirebon, Solo, Ambon dan lainÂnya, kenapa tidak ditangkap saja. Ini kan pertanyaan. MakaÂnya ada dugaan terorisme ini sengaja dipelihara untuk memÂperÂpanjang proyek biar anggaÂrannya jalan terus.
BNPT bilang ada pemahaÂman agama yang salah di kalaÂngan remaja, ini bagaimana?
Jangan masalah rendahnya pemahaman agama dijadikan kambing hitam.
Nanti Menteri Agama-nya biÂsa disalahkan juga.
Sekarang apa yang dilakuÂkan Muhammadiyah?
Kami di internal selalu memaÂgari umat dengan dakwah. Tentu dalam dakwah itu kita sampaikan tentang jalan kebenaran.
Karena sebenarnya tidak ada dalil dalam Islam dan agama lainÂnya yang memperbolehkan seseÂorang melakukan aksi bunuh diri atau teror. Apalagi hingga jatuh korban meninggal dunia. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: