RMOL. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan, hingga saat ini kader Partai Demokrat tetap solid dan kompak.
“Adu domba hanya ada di laÂpaÂngÂan domba, Demokrat pastikan teÂtap soÂlid dan kompak,†kata Edhie BasÂÂkoro Yudhoyono kepaÂda RakÂyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
Menurut anggota DPR yang biaÂsa disapa Ibas itu, perlu dipiÂsahkan antara berbagai kasus dengan institusi Demokrat. Bila ada kader yang terkesan nakal, buÂkan berarti Partai Demokrat buÂruk secara institusi.
‘’Dari sejumlah kader yang terÂjeÂrat kasus hukum, masih banyak kader Partai Demokrat yang berÂprestasi, terus menjalankan poÂlitik yang bersih, cerdas, dan sanÂtun,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Berapa banyak kader yang berprestasi itu?
Banyak sekali kader Partai DeÂmokrat dari eksekutif, legislatif dan lainnya yang berkinerja baik. Bahkan mendapatkan nilai poÂsitif. Mereka semua masih menÂjalankan politik bersih, cerdas dan santun.
Bagaimana dengan kader DeÂmokrat yang terjerat hukum?
Mengenai masalah yang berÂkaitan dengan hukum, kita mengÂinginkan penegak hukum segera menyelesaikannya dengan obyekÂtif tanpa ada tekanan media dan unsur apapun.
Agar semua clear dan jelas. MaÂna yang salah, mana yang beÂÂnar. Penegak hukum juga menÂdapatkan kepercayaan peÂnuh atas prestasi dan obyekÂtiÂfitasnya.
Saya tegaskan bahwa eksistenÂsi Partai Demokrat tidak akan terÂganggu dengan isu-isu perpecaÂhan yang terus digulirkan pihak-pihak tertentu. Kami masih perÂcaÂya dan yakin akan kerja para peÂnegak hukum.
Apakah Anda optimistis ParÂtai Demokrat tetap diperÂcaÂya masyarakat?
Partai Demokrat tidak ingin menjadi korban spin issue dari beberapa pihak yang memang beÂnar menginginkan Partai DeÂmoÂkrat hancur dan terpecah belah. Sekali lagi, saya tegaskan bahwa itu tidak mudah. Partai Demokrat tetap optimistis ke depan.
Hasi survei dari Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Partai Demorkat menurun, komentar Anda?
Kinerja pemerintah secara keÂseÂluruhan tetap baik. Dari 12 inÂdikator penilaian, 6 indikator memÂbaik, 4 indikator tetap dan hanya 2 indikator yang penilaianÂnya menurun.
Enam indikator yang nilainya membaik terkait penilaian atas maÂsalah pengungsian, sumber daÂya maÂnusia, pembangunan yang tiÂdak merata, kemiskinan dan keÂmunÂÂduÂran ekonomi, pelaÂyanan umum dan intervensi atau bantuan asing.
Tapi masih ada yang menuÂrun kan?
Secara keseluruhan, raport peÂmerintah tetap baik. Harapannya semua pihak obyektif menilai hasil survei tersebut. Jika baik, kiÂta nilai baik. Jika belum makÂsiÂmal tentu dijadikan cambukan unÂtuk bekerja lebih keras lagi.
Harapan saya, apa yang sudah dihasilkan dapat terus ditingkatÂkan dan bagi indikator yang beÂlum merupakan tantangan seÂkaÂligÂus PR (pekerjaan rumah) berÂsaÂma pemerintah.
Apa buktinya kalau kinerja pemerintah baik?
Dari tahun ke tahun khususnya di bidang ekonomi, kinerja peÂmerintah ini pantas diapresiasi. PerÂtumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama tahun 2012 sebesar 6,3 persen. CadaÂngan devisa lebih dari 111 miliar dolar AS per 31 Mei 2012 dan APBN kita Rp 1.400 triliun.
Pembangunan infrastruktur dan program untuk pemerataan pemÂbangun terus berjalan. Kita haÂrus apresiasi hal ini. Selain penÂcapaian terÂsebut, rasio utang InÂdoÂnesia maÂsih cukup rendah diÂbanÂding neÂgara-negara berkemÂbang lainnya.
Hanya itu saja?
Tidak. Indonesia juga termasuk ketiga terbesar di dunia untuk pertumbuhan kelas menengah. Di negara-negara berkembang rata-rata rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)-nya 39 persen.
Sedangkan negara maju rata-rata rasio utangnya mencapai 109 persen dari PDB. Dibanding rasio utang Indonesia per April 2012 hanya sebesar 26,3 persen.
Bagaimana dengan ekonomi masyarakat Indonesia?
Masyarakat ekonomi kelas meÂnengah di Indonesia juga meÂningÂkat. Seharusnya kita bangga kareÂna pertumbuhan tersebut beÂrada di urutan terbesar ketiga di dunia. Jumlah masyarakat kelas meÂneÂngah ini nomor tiga terbesar di duÂnia setelah China dan India. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: