WAWANCARA

Joko Widodo: Saya Promosi Mobil Esemka Sekali Saja, Sudah Cukup

Rabu, 11 Januari 2012, 08:48 WIB
Joko Widodo: Saya Promosi Mobil Esemka Sekali Saja, Sudah Cukup
Joko Widodo

RMOL. Wali Kota Solo, Joko Widodo, dicap hanya mencari popularitas dan pencitraan saja saat mengganti mobil dinasnya dengan mobil buatan siswa SMKN 2 Surakarta.

“Saya tidak ada niat seperti itu. Kalau mau mencari popularitas, pasang gambar saja di seluruh pelosok,” ungkap Joko Widodo, kepada Rakyat Merdeka, Senin (9/12).

Pemesanan mobil Esemka semakin melejit ketika Jokowi – panggilan akrab Joko Widodo — mengganti mobil dinasnya, Toyota Camry, dengan mobil Esemka karya siswa SMKN 2 Surakarta.

Jokowi selanjutnya menjelas­kan, suatu kewajiban bagi dirinya untuk mempromosikan mobil buatan siswa SMK tersebut.

“Saya tidak ingin menonjolkan diri dengan cara seperti itu. Anda bisa lihat. Selama tujuh tahun saya jadi Wali Kota Solo, tidak ada gambar saya,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Benar nih hanya ingin mem­promosikan saja?

Ya dong. Kenapa saya men­deklarasikan pakai mobil Esemka untuk mobil dinas. Sebab, saya bangga dengan se­mangat anak-anak SMK itu. Saya ha­rus meng­hargai kar­ya mereka. Se­mangat memi­liki mobil na­sio­nal harus ditum­buh­kan lagi.


Anda di­ang­gap mempoli­tisir mo­­­bil ter­sebut, tanggapan­nya?

Saya berpikir positif saja. Sila­kan orang lain menilai. Saya ha­nya ingin mobil Esemka sema­kin populer. Saya promosi sekali saja sudah cukup. Selanjutnya rakyat yang mempopulerkannya. Siapa­pun yang mau beli, silakan datang ke Solo.


Bukankah popularitas Anda bu­tuhkan sekarang ini demi men­calonkan sebagai Guber­nur DKI Jakarta?

Saya nggak ada potongan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Biar orang pintar saja yang men­­calonkan. Saya ini jadi Wali Kota saja nggak ada poto­ngan, apa­lagi jadi gubernur. Ketika saya men­jadi Wali Kota Solo selama satu tahun, yang dikira Wali Kota itu ajudan saya. Mungkin karena penampilan saya kalah, ha-ha-ha.


Apa tidak khawatir menggu­nakan mobil Esemka yang be­lum uji emisi?

Jangan terlalu normatif meli­hat­nya. Saya hanya memanfaat­kan momentum. Kalau kita harus menunggu sampai uji emisi, momentumnya jadi hilang.

Yang jelas, Dirjen Perhubu­ngan Darat dan Badan Peng­ka­jian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendukung untuk dila­ku­kan uji emisi dan uji kelaya­kan. Tentu saya senang sekali.


Gubernur Jawa Tengah me­nilai Anda sembrono, apa itu artinya tidak suka terhadap ke­bijakan itu?

Saya kira bukan itu maksud Pak Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah). Beliau memberi­kan pesan kehati-hatian ketika saya menggunakan mobil terse­but. Pesan beliau sangat bagus, kerena mobil Esemka ini belum dilakukan uji secara keselu­ruhan.


Bukankah mobil itu sudah dirancang lama?

Betul. Mobil ini sudah diran­cang lima tahun lalu. Sudah di­pamerkan tiga tahun lalu. Pro­duk ini sudah generasi ketiga. Arti­nya, saat membuat yang per­tama tidak baik, lalu diperbaiki. Dibuat yang kedua, kemudian diperbaiki lagi. Kemudian mun­cul generasi ketiga ini. Mobil Esemka ini be­lum uji emisi dan uji kelaya­kan. Kalau nanti uji emsi dan uji kela­yakan selesai, ini berarti masuk fase komersial.


Bila diproduksi secara masal, apa Anda terus mendukung?

Intinya saya mendukung dan siap menjadi brand ambassador produk mobil Esemka. Meski­pun saya nggak ganteng ya. Biasanya kan brand ambassador itu ter­kenalnya ganteng atau cantik. Tapi ini beda.

Saat nanti produksinya sudah banyak, wajib hukumnya di ling­kungan Pemerintah Solo mobil ini digunakan. Akan saya wa­jibkan.


Bagaimana kalau diminta mempromosikan produk SMK yang lain?

Saya bersedia mempromosikan yang lain. Tapi manajemen pro­duknya harus digarap dulu. Pro­duknya sudah bagus terlebih dulu, seperti mobil Esemka ini yang sudah tiga generasi. Jangan sampai mobilnya dipamerkan kalau masih jelek. Nanti malu dong kita.

Sungguh tidak mudah mele­wati itu. Mestinya ada manaje­men produk, manajemen merek, dan manajemen pelanggan. Ketika nanti sudah ada penjualan, manajemen pelanggannya harus dikelola lebih baik. Untuk mobil Esemka ini, sudah masuk dari manajemen produk ke manaje­men merek.  [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA