Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WAWANCARA

Rieke Diah Pitaloka: Rakyat Tidak Boleh Melarat Di Tanahnya Sendiri, Titik

Rabu, 28 Desember 2011, 08:29 WIB
Rieke Diah Pitaloka: Rakyat Tidak Boleh Melarat Di Tanahnya Sendiri, Titik
Rieke Diah Pitaloka

RMOL. Peminat kursi Gubernur Jawa Barat, yang kini diduduki Ahmad Heryawan, mulai bermunculan. Salah satunya, Rieke Diah Pitaloka.

Didampingi keluarga beserta tim suksesnya, Sabtu (24/12) ke Kantor Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jabar di Kota Bandung.

Kemunculan Rieke dalam bursa calon gubernur Jabar me­nimbulkan pertanyaan sejumlah pihak. Apa sih yang mendorong pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri ini mengikuti Pil­kada Gubernur Jabar 2013?

“Motivasi saya maju dalam pilkada ini, yaitu rakyat tidak boleh melarat di tanahnya sendiri, termasuk di Jawa Barat,” katanya saat dihubungi Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Berikut wawancara dengan Rieke Diah Pitaloka, politisi PDI Perjuangan yang kini bertugas di Komisi IX DPR.

Tepatnya, kapan Anda akan men­jelaskan motivasi Anda itu?

Tentunya motivasi itu akan saya sampaikan dalam visi dan misi yang bukan sekadar “jualan kecap” agar rakyat memilih. Le­bih lanjut, visi dan misi ini akan diterjemahkan dalam program-program kerja yang terukur, jelas indikator-indikator keberhasilan dan syarat-syarat implementa­sinya.


Janji membenahi kondisi Jawa Barat?

Jawa Barat harus lebih baik dan semua itu bisa dicapai dengan ke­bersamaan dan kerja keras. De­ngan kata lain, sabilulungan de­ngan rakyat di tatar Sunda.

       

Modal apa yang Anda miliki untuk maju menjadi calon gu­ber­nur?

Pertama, harus membaca bas­mallah dengan ikhlas. Kedua, mendapatkan restu dari orangtua dan dukungan keluarga. Tidak kalah penting lagi, dukungan ma­syarakat luas yang tahu kerja poli­tik saya untuk siapa. Itu modal saya.

           

Bukan karena ikut-ikutan?

Keikutsertaan dalam pemilihan gubernur tatar Sunda ini bukan hanya ikut-ikutan saja. Saya ingin membaktikan hidup saya untuk masyarakat. Perubahan dan ja­waban masalah yang selama ini masih ada di Jabar menjadi hal utama yang akan menjadi per­hatian saya.


Siap mengemban tanggung ja­wab besar sebagai gubernur?

Kita memahami bahwa men­jadi pemimpin baik itu sebagai gubernur maupun presiden harus mempunyai tanggung jawab mo­ral yang baik dan siap melayani masyarakat.

Sebab, menjadi seorang guber­nur ataupun presiden, membawa amanat dari rakyat karena dipilih langsung oleh rakyat. Setiap satu suara yang diraih merupakan amanat yang harus dipertang­gung­jawabkan dengan kerja yang berpihak kepada rakyat.

 

Siap terjun langsung ke la­pa­ngan, jika terpilih?

Mari kita sama-sama mengu­bah paradigma memimpin untuk berkuasa menjadi memimpin untuk melayani. Pokona silih asah, silih asuh, eta koncina.

          

Dukungan dari parpol ba­gai­mana?

Alhamdulillah, sampai sejauh ini dorongan dari partai juga cu­kup besar, baik DPD maupun DPP. Namun, tentunya semua itu ada tahapan-tahapan yang harus saya ikuti.


Bisa Anda jelaskan soal taha­pan-tahapan itu?

Setelah menyerahkan formulir penjaringan internal partai, ma­suk pada survei yang dilakukan internal. Kemudian partai mem­buka pendaftaran dari pihak eks­ternal partai.

Berdasarkan keterangan dari desk pilkada, rekomendasi baru keluar kemungkinan pertengahan tahun depan. Intinya, sebagai kader partai saya siap ditugasi di mana saja baik di legislatif mau­pun di eksekutif.

Tugas pengabdian kepada ma­syarakat akan saya jalankan dan perjuangkan sebaik-baiknya, dengan sekuat-kuatnya, dan se­hormat-hormatnya.


Sudah mulai melakukan so­sialisasi?

Hingga kini saya belum akan melakukan sosialisasi. Sosialisasi baru akan saya lakukan setelah ada keputusan partai, terutama terkait dengan survei internal.

Saya masih melakukan kerja politik di DPR sampai saat ini. Jadi untuk sekarang belum saya lakukan sosialisasi. Saya masih fokus untuk menyelesaikan ma­salah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan ketenagakerjaan.


Apa permasalahan paling be­sar yang sedang dihadapi di Jawa Barat?

Intinya, sekarang pun saya se­dang bekerja dan berjuang, ter­masuk untuk masyarakat Jawa Barat, terutama terkait dengan masalah tenaga kerja dalam dan luar negeri serta mengenai ke­sehatan.

Keputusan untuk maju sebagai calon gubernur dari PDIP ini ini­siatif saya pribadi. Saya asli dari Jawa Barat dan merasa terpanggil untuk maju dalam pemilihan gubernur. Jawa Barat dengan populasi sekitar 43 juta menyim­pan potensi masalah jika tidak ditangani serius. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA