WAWANCARA

Luthfi Hasan Ishaak: Capres Muda Itu Lebih Dinamis (Siapa Saja Bisa Diusung PKS)

Selasa, 27 Desember 2011, 09:25 WIB
Luthfi Hasan Ishaak: Capres Muda Itu Lebih Dinamis (Siapa Saja Bisa Diusung PKS)
Luthfi Hasan Ishaak

RMOL. Sejumlah partai politik sudah mengutak-atik nama calon presiden 2014, dan itu tidak termasuk Partai Keadilan Sejahtera. Setidaknya, begitulah pengakuan Presiden PKS.

YA, Luthfi Hasan Ishaak, Presiden PKS, mengaku hingga saat ini di partainya belum ada pembicaraan mengenai calon presiden.

“PKS akan menunggu hasil pemilu legislatif terlebih dahulu. Baru setelah itu kami akan bicara siapa capres yang akan kita usung untuk maju,” katanya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, setelah menge­tahui hasil komposisi pemenang Pemilu Legislatif 2014, barulah PKS menyeriusi capres.

“Sebab, kalau sudah ada pe­nen­tuan calon presiden tapi hasil pemilu legislatif ternyata di ba­wah parliamentary threshold mau bagaimana nantinya,” dia menambahkan.

Sebelumnya, Sekretaris Jende­ral PKS Anis Matta mengatakan, salah satu tokoh nasional yang sekarang layak menjadi capres adalah Dahlan Iskan. Mengapa? Anis menilai Menteri BUMN itu sangat merakyat dan cocok menjadi pemimpin.

Namun, Luthfi menjelaskan, PKS membicarakan apa pun ber­kaitan dengan capres yang akan diusung partainya. Kini, PKS tengah fokus pada pem­benahan kader-kader di daerah dalam upaya memenangi pemilu le­gislatif.

Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Luthfi Hasan Ishak.

       

Bagaimana pan­dangan Anda me­­ngenai par­lia­mentary thres­hold?

Sampai saat ini parliamentary threshold belum selesai, masih dibahas. Bisa tidak efektif kalau pe­nen­tuan ca­pres dilaku­kan se­ka­rang se­men­tara perolehan PT-nya di bawah dari PT yang telah diten­tukan.

PKS tidak yakin bisa me­nem­­bus PT?

Mengenai parlia­mentary thres­hold, PKS terbuka saja. Kalau ditentukan tiga sampai lima per­sen, kami sudah siap dan yakin bisa me­nembusnya.


Lantas, kenapa masih belum ada wa­­­cana capres yang akan diusung PKS?

Dalam tradisi par­­pol yang men­jadi penarik suara justru track record atau rekam jejak institusi PKS sendiri se­bagai partai yang selalu mengu­tamakan kepe­du­lian dan bersih dari prak­tik korupsi.

Karena itu, PKS tidak mau buru-buru membicarakan capres. Kami lebih memprioritaskan peraihan suara dalam Pemilu 2014 agar menjadi peringkat tiga besar di parlemen.

 

Bagaimana sikap kader-ka­der PKS?

Kader-kader PKS pun belum ada pembicaraan mengenai ca­pres. Saya rasa sah-sah saja partai lain sudah mengangkat capres­nya, tapi di PKS belum ada pem­bicaraan.

 

Kata Anis Matta, PKS sudah me­lakukan penjaringan?

Belum ada. Pembicaraan ca­pres pun belum ada sama sekali. Kami sedang fokus pada perole­han pemilu legislatif dulu. Kalau soal kami menargetkan masuk tiga besar, itu sudah diumumkan oleh partai.

 

Jadi, kemungkinan capres yang diusung PKS dari luar partai?

Ya. Semuanya mungkin, ter­ma­suk Pak Anis Matta. Tapi, sam­pai saat ini kami be­lum mem­­­bicara­kan ca­pres 2014. Jadi, be­lum ada apa-apa; penja­ringan itu be­lum ada.

 

PKS lebih sepa­kat capres muda atau tua?

Semuanya bisa terjadi. Kalau yang tua lebih bi­jak, se­dangkan yang muda lebih dina­mis dan ino­vatif. Terserah ke­inginan ma­syarakat saja. Kalau masyarakat suka yang tua, ya bisa saja. Begitu juga dengan yang muda.

 

Partai lain sudah memuncul­kan capresnya, PKS tidak ta­kut ketinggalan?

PKS belum memunculkan wacana sampai kami sendiri tahu hasil Pemilu 2014. Jadi, kami ber­beda dengan partai lain yang su­dah memunculkan ca­presnya.

Kalau capres partai lain me­mun­culkan capresnya, mungkin untuk mendongkrak perolehan suara saat pemilu legislatif. Se­dangkan PKS mesinnya yang akan bergerak, setelah itu baru memunculkan tokohnya siapa. Karena, sejauh ini, kami belum duduk bersama untuk bicara mengenai capres.

 

PKS juga menggunakan sur­vei untuk acuan seperti yang di­lakukan partai lain?

Survei itu hanya salah satu bahan pertimbangan saja, bukan satu-satunya. Kami kan punya banyak bahan paradigma untuk membaca selera publik, termasuk memperluas jaringan, menguat­kan kader serta menjalankan mesin partai dan lainnya.

       

Tidak membuat survei sen­diri?

Kami hanya membaca survei-survei dari partai lain saja. PKS belum punya survei sendiri. Kami terus fokus di lapangan karena banyak hal lebih penting yang harus kita kerjakan daripada mengurusi survei.

Bicara skala prioritas pun kita beda. Misalnya saja menata mesin, menguatkan kader. Itulah pilar-pilar utama PKS. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA