WAWANCARA

Julian Aldrin Pasha: Yunus Husein tidak Terpilih, Reaksi Presiden Biasa Saja­­

Senin, 05 Desember 2011, 08:45 WIB
Julian Aldrin Pasha: Yunus Husein tidak Terpilih, Reaksi Presiden Biasa Saja­­
Julian Aldrin Pasha
RMOL.Presiden SBY optimistis pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2011-2015 mampu berkontribusi untuk berperang melawan korupsi.

“Makanya Pak Presiden su­dah mengucapkan selamat ke­pada pimpinan KPK yang baru,” tandas Juru Bicara Presiden, Ju­lian Aldrin Pasha, kepada Rakyat Merdeka, Jumat (2/12).

Seperti diberitakan, Komisi III DPR telah memilih empat pim­pinan KPK, Jumat (2/12). Me­reka adalah Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandupradja, dan Zulkarnaen.  Abraham Samad menjadi Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas.

Julian Aldrin Pasha selanjut­nya mengatakan, Presiden juga ber­harap agar kejaksaan dan ke­­po­lisian ikut berkontribusi ter­hadap perang melawan korupsi dan pe­ne­gakan hukum bidang korupsi.

“Itu harapan Presiden yang juga harapan masyarakat Indone­sia yang concern terhadap perang melawan korupsi,” ujar Julian.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa Presiden mendukung pim­­pinan KPK periode 2011-2015?

Pada prinsipnya Presiden men­­dukung pimpinan KPK. Pre­siden sebelum pemilihan dimu­lai sudah menyatakan mendu­kung siapa­pun yang terpilih memimpin KPK periode 2011-2015.

Tentunya Presiden berharap agar pimpinan KPK bisa  menja­lankan tugas sebaik-baiknya se­suai harapan ma­sya­rakat untuk mem­­berantas ko­rupsi.

Yunus Hu­sein ti­dak terpilih, bagaimana reaksi Presiden?

Biasa saja. Itu semua terserah anggota DPR. Kan sudah dijelas­kan tadi bahwa Pak Presiden men­dukung siapa­pun yang ter­pilih menjadi pimpinan KPK.

Bukankah Yunus Husein ca­lon yang didukung SBY?

Saya kira itu isu tidak ada da­sar­nya. Sebagaimana diketa­hui saat panitia se­leksi (Pansel) calon pimpinan KPK da­tang mengha­dap Pre­s­iden. Di situ Pak Presi­den menga­ta­kan, mereka sudah bekerja de­ngan integritas penuh. Ini artinya, sangat mempercayai integritas Pansel.

Mereka telah membuat ranking dari nama-nama yang dianggap sudah memenuhi kriteria terbaik. Pak Yunus Husein ada dalam ranking tersebut.

Apa benar tidak ada calon titipan?

Ya. Tidak ada calon titipan dari Pak Presiden. Kalau ada yang me­­nilai seperti itu, sama saja me­rendahkan kredibilitas Pansel Capim KPK. Tidak boleh seperti itu. Mereka bekerja de­ngan pe­nuh integritas dan dedi­kasi tinggi.

Mereka membuat ranking ber­dasarkan pertimbangan yang matang terhadap para Capim KPK. Tidak ada intervensi se­dikit pun, silakan tanya kepada Pansel.

Apa tidak ada intervensi ke DPR?

Presiden SBY begitu konsisten terhadap pemberantasan korupsi. Makanya tidak ikut campur se­dikit pun dalam pro­ses pemilihan dari awal dan akhir.

Apa yang kita li­hat, dengar, dan sak­sikan di DPR bahwa proses pe­mi­lihan calon pim­pinan KPK itu se­penuhnya terserah Komisi III DPR. Itu murni dilaku­kan DPR karena itu ranah mereka.

Apa Presiden sudah mengu­cap­kan selamat kepada pimpi­nan KPK periode 2011-2015?

Sudah diucapkan. Presiden juga mengucapkan selamat ke­pada Pak Abraham Samad yang terpilih menjadi Ketua KPK. Harapan Presiden agar bersama pimpinan KPK yang lain bisa membawa aspirasi masyarakat dalam proses penegakan hukum. Kemudian upaya-upaya preventif bisa dilakukan. Paling tidak kasus korupsi bisa diminimalisir, se­hingga ada perbaikan dalam pro­ses penyelenggaraan negara.

Apa yang perlu diperbaiki KPK agar semakin bergigi mem­berantas korupsi?

KPK itu kan lembaga indepe­den. Tentunya independensi KPK tersebut harus dijaga bersama. Diharapkan KPK bisa bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sendiri. Dalam hal ini Presiden percaya KPK ke depan akan memainkan peran yang konstruktif positif, dan sangat berguna bagi pemberantasan korupsi.

Bagaimana dengan lembaga lain?

Secara institusional KPK, ke­polisian, dan kejaksaan mempu­nyai tugas dan peran yang jelas. Tidak boleh ada kesan seolah-olah ada diskriminasi kepada sa­lah satu lembaga.

Saya kira Presiden tidak pernah melihat bahwa kejaksaan menu­run kinerjanya atau sebaliknya dari sisi institusi. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA