“Yang mengetahui kondisi sesungguhnya adalah perwakilan kita di sana, tapi sampai saat ini belum ada permintaan evakuasi,†ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diberitakan, krisis politik yang terjadi di Bahrain, Libya, dan Yaman kian bergeÂjoÂlak. Tapi pemerintah belum meÂrasa perlu melakukan evakuasi.
Teuku Faizasyah selanjutnya mengatakan, rencana penangaÂnan kondisi darurat sebenarnya sudah ada. Jadi, jika ada kondisi yang mengkhawatirkan maka perwakilan di negara tersebut sudah menyiapkan langkah-langkah sampai yang terakhir adalah evakuasi.
“Sudah ada mekanisme yang diterapkan di perwakilan kita di luar negeri. Jadi, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Kapan kira-kira evakuasi diÂlakukan?Tergantung situasi. Yang jelas, evakuasi adalah tahapan terakhir ketika semua piliÂhan-pilihan peÂnyeÂlaÂmatan suÂdah dilaÂlui. Tapi yang perlu diÂgarisÂbaÂwahi adalah perwakilan kita diÂmanapun meÂngutamakan keseÂlamatan WNI.
Tentunya mereka yang lebih tahu dengan kondisi WNI di lapangan. Jadi, langÂkah yang diÂambil harus meÂlalui rekomenÂdasi. PeÂmeÂrintah pusat teÂrus meÂmonitor perÂkemÂbangan berbaÂgai inÂformasi yang dimiÂliki. Sebab, laÂpoÂran utama dari kita yang terakhir adalah bagaimana konÂdisi di lapangan.
Bagaimana kalau kondisi di Timur TeÂngah sudah mengÂkhaÂwatirkan?Apabila ada kondisi yang tamÂpaknya mengkhawatirkan akan dilaporkan untuk bisa diambil langkah-langkah perlindungan. Karena perlindungan WNI di luar negeri adalah salah satu prioritas dari pemerintah.
Tentunya kita akan mengikuti perkembangan dari evaluasi perÂwakilan kita di negara-negara seÂtemÂpat. Jadi, sejauhmana perÂkemÂbangan situasi negara terseÂbut, menurut pertimbangan perÂwakilan kita. Apakah mereka masih bisa melakukan aktivitas atau ada langÂkah-langkah yang perlu dilakuÂkan.
Tapi yang penting, sebenarnya perwakilan kita di luar negeri suÂdah memiliki protap yakni baÂgaiÂmana menyingkapi perÂkemÂbaÂngan dalam suatu negara. Jadi, sejauh ini belum saatnya evakuasi WNI dari Bahrain, Libya, dan Yaman.
Adakah kekhawatiran dari Presiden SBY terhadap WNI di sana?Bapak Presiden khawatir daÂlam artian memastikan bahwa kondisi WNI kita bisa dijaga dan diperhatikan.
Sebab, keselamatan mereka merupakan hal yang diutamakan. Dan pilihannya tergantung dari perwakilan kita di luar negeri, yakni bisa melakukan pemindaÂhan WNI untuk mencari tempat yang aman, tidak melakukan aktiÂvitas di antara kerumunan masyaÂrakat di lokasi yang berbahaya.
Jadi, semua pilihan atau langÂkah itu sudah ada. Tapi monitoÂring perwakilan untuk menginÂdenÂtifikasi evakuasi masih akan terus dievaluasi, pada posisi mana yang harus dilakukan.
Jadi, belum ada perintah dari Presiden terkait evakuasi?Belum. Tapi Kementerian Luar Negeri melakukan upaya keselaÂmaÂtan masyarakat di luar negeri, sehingga mereka dapat beraktiÂvitas sebaik mungkin.
Melalui kepanjangan dari peÂmerintah maka perwakilan kita di luar negeri akan memastikan bahwa mereka bisa mengayomi masyarakat kita dengan kondisi apapun, sehingga keselamatan mereka bisa dipastikan terjamin.
Kalau keadaan terburuk, baÂgaimana pola evakuasinya, apaÂkah sama seperti di Mesir?Kan, kita sudah ada pengalaÂman untuk mengevakuasi dari Mesir. Jadi, segala kemungkinan tentuÂnya akan diikuti. Dan perÂwakilan kita di sana dengan senÂdirinya akan meÂlaporkan perÂkembangan dari waktu ke waktu, sehingga daÂlam mengÂambil keÂputusan sudah ada inforÂmasi yang utuh. Jadi, langÂkah yang diambil akan terukur.
Kalau sampai dievakuasi, apaÂkah gratis seperti saat evaÂkuaÂsi WNI dari Mesir?Saya belum bisa mengomentari evakuasi dulu. Kita harus lihat konÂdisi nyata di lapangan. SeÂlama kondisi di lapangan bisa melakukan aktivitas maka evaÂkuasi bukan pilihan.
Kalau kita belajar dari evakuasi di Mesir yakni komunikasi antara Jakarta dengan Kairo sangat intenÂsif. Tentu kita akan mengiÂkuti perkembangan masyarakat kita secara utuh. Jadi, langkah-langkah yang dilakukan pada saat darurat melalui perkembangan waktu itu sudah merupakan ruÂmuÂsan kebijakan mendengarkan masukan dari perwakilan dan masyarakat kita di sana.
Memang bagaimana kondisi Timur Tengah saat ini?Timur Tengah itu sangat luas, jadi kita tidak bisa mengomentari secara global.
Ngomong-ngomong berapa jumlah WNI di Bahrain?Karena saya belum ada data beÂrapa total populasi WNI di Bahrain secara keseluruhan. Tapi kondisi mereka akan terus diÂmoÂnitoring terus. Jadi, bisa diÂpastiÂkan perwakilan kita akan memÂberikan perhatian khusus terhaÂdap WNI di sana.
[RM]
BERITA TERKAIT: