“Semuanya sudah kami tahan dan sudah kami koordinasi deÂngan jaksa dan pengadilan untuk secepatnya bisa diproses,’’ ujar Kapolda Jateng, Irjen Edward Aritonang.
Tapi soal desakan banyak kaÂlangan kepada Kapolri Timur Pradopo agar jabatannya dicopot seperti dilakukan terhadap KaÂpolda Banten Brigjen (Pol) Agus Kusnadi, Edward Aritonang tidak mau menanggapinya.
“Itu terserah pimpinan saja. Kita ini bekerja kan secara berÂganÂtian,†ucapnya.
Seperti diketahui, setelah menÂcopot Kepala Polda Banten BrigÂjen (Pol) Agus Kusnadi, Direktur Intelkam Polda Banten Komisaris Besar Adityawarman, dan KaÂpolres Pandeglang Ajun KomiÂsaris Besar Fauzy Rasyad, KaÂpolri Jenderal Timur Pradopo didesak segera mencopot Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Edward Aritonang dan Kapolres TeÂmanggung Ajun Komisaris Besar Anthony Agustinus Koylal.
Pencopotan satu perwira tinggi dan dua perwira menengah di lingkungan Polda Banten tersebut dilakukan menyusul terjadinya insiden penganiayaan warga AhÂmadiyah di Cikeusik, PandeÂglang, Banten, yang menyebabÂkan tewasnya tiga orang.
“Kapolri harus bertindak adil. Masalah di Temanggung dan di Banten sama. Ada kesalahan straÂtegi dan taktik pengamanan. AkiÂbatnya, massa berani merusak Gereja. Jadi, jangan sampai meÂnimbulkan ketidakadilan,†kata pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.
Edward Aritonang selanjutnya mengatakan, tidak etis menaÂnyaÂkan soal desakan pencopotan itu kepadanya. Sebab, itu adalah keÂbijakan pimpinan.
“Saya nggak mau mengomenÂtari,’’ katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa sebelumnya Anda sudah menerima teguran dari KaÂpolri terkait insiden di TemangÂgung?O, saya nggak perlu mengoÂmenÂtari itu. Anda tidak etis meÂnanyakan itu ke saya. Kalau diÂtanya tentang tugas saya, akan saya jawab. Di luar itu, nggak perlu saya mengomentari.
Tapi kan ada desakan agar Kapolri mencopot jabatan KaÂpolda Jateng?Itu sepenuhnya kebijakan pimÂÂpinan, kita ini bekerja kan secara bergantian. Jadi, janganÂlah mengÂangkat berita yang nggak-nggak deh. Yang harus Anda tanyakan adalah siapa yang sudah ditangÂkap, bagaiÂmana keadaan TeÂmanggung suÂdah aman atau beÂlum. Jadi, jaÂngan saya diminta komentar tentang kebijakan pimÂpinan.
Kami sekarang bekerja untuk mengembalikan kondisi keamaÂnan di Temanggung agar segera pulih. Kami akan berusaha keras untuk menegakkan hukum di sini agar siapapun yang melaÂkuÂkan tinÂdakan hukum harus memÂÂperÂtanggungÂjawabkan perÂbuatannya di muka hukum. ItuÂlah tugas saya.
Memang apa saja yang Anda lakukan untuk memulihkan siÂtuasi Temanggung?Pertama, kita sudah menemÂpatkan petugas secara terus meÂnerus untuk berpatroli, dan menÂjaga tempat-tempat vital, termaÂsuk tempat-tempat yang mungkin rawan.
Kedua, kami sudah mengkoorÂdiÂnasikan dengan pimpinan daeÂrah untuk mengambil langÂkah-langÂkah koordinasi pemuliÂhan keamanan.
Ketiga, kami melakuÂkan koordinasi dengan tokoh-tokoh agama di sini, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk berÂsama-sama menenangkan warga. Ini demi menjaga ketertiban.
Keempat, kami menata kemÂbali sistem patroli, sistem pengaÂwasan, dan penempatan-penemÂpaÂtan petugas pada tempat yang strategis.
Kelima, kami juga meÂnata kembali sistem informasi dari Polsek sampai Polres. Jadi, apapun yang terjadi kita akan tetap tahu. Kemudian mengambil langkah-langkah persuasif mauÂpun represif.
Keenam, kami juga menegakÂkan hukum. Buktinya sampai saat ini kami sudah menetapkan 25 orang sebagai tersangka dari 50 saksi-saksi yang sudah kami periksa. Di antara tersangka ini ada pelaku, dan koordinator laÂpangan. Selain itu ada juga yang kami kategorikan intelekÂtualnya. Itu sudah kami tahan dan sudah kami koordinasi dengan jaksa dan pengadilan untuk seÂcepatÂnya bisa diproses nanti. Kami tidak meÂmeÂriksa di TeÂmanggung tapi di SeÂmaÂrang. Itulah langÂkah-langÂkah yang kami lakukan.
Bagaimana Anda memperÂtanggungjawabkan insiden itu?Kita bertanggung jawab kok, terhadap semua situasi di sini. Kalau Kapolres melaporkan terÂjadi begini, dan dia tidak mampu mengatasi tugas saya, segera turÂun. Dan ini kami lakukan.
Insiden di Temanggung, Polres membuat pengamanan di pengaÂdilan sidang penodaan agama. Di situ berhasil. Buktinya, dari mulai persidangan sampai divonis berÂjalan lancar. Hakim, jaksa, dan tersangka bisa diamankan.
Kenapa insiden itu bisa terÂjadi, kalau sudah ada pengaÂmaÂnan yang begitu rapi?Yang terjadi eksesnya di luar pengadilan. Itu yang kita evaÂluasi. Tapi target utama meÂreka sudah tercapai. Sidang berÂjalan sampai ada vonis terÂsangka, dan perangkat hakim bisa diÂamanÂkan. Tinggal ekses yang terjadi di luar itu, terjadi kemaÂraÂhan amuk massa. Itu yang terjadi.
Apa Anda yakin kerusuhan ini tidak akan berlanjut lagi?Saya akan berupaya bekerja keras agar kemanan daerah ini bisa normal kembali. Makanya, kita mengerahkan kemampuan-keÂmamÂpuan yang ada di Polda untuk memback-up Polres di TeÂmangÂgung. Itu yang penting.
[RM]
BERITA TERKAIT: