Hal pertama yang dilakukannya meminta maaf kepada orang tua dan keluarga. Setelah itu mau membuka usaha kecil-kecilan, seperti usaha kebab, dan nasi bungkus.
“Manusia itu kan harus terus bergerak dan beribadah. Masa saya menghabiskan hari tua saya dengan berdiam diri. Saya akan mencoba membuka usaha, seperti berjualan kebab, nasi campur atau makanan gerobak lainnya,’’ ujar M Arsyad Sanusi kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (11/2).
Seperti diketahui, Majelis KeÂhormatan Hakim (MKH) MahkaÂmah Konstitusi (MK) menguÂmumÂkan hasil investigasinya terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan dua hakim konstitusi, yakni M Arsyad SaÂnusi dan M Akil Mochtar. Dalam putusannya, MKH MK menyataÂkan Hakim Arysad terbukti melakukan pelanggaran kode etik, sementara Akil terbebas dari segala tuduhan.
Menurut Ketua MKH, HarÂjono, Hakim Arsyad harus berÂtanggungjawab secara etik atas pertemuan antara bekas calon Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud dengan keluarganya. Pasalnya, petemuan antara Dirwan dengan keluarga Arsyad dilakukan secara berangkai. Namun, tidak ditemukan bukti bahwa Hakim Arsyad mengetaÂhui dan terlibat dalam rangkaian pertemuan kolutif tersebut.
M Arsyad Sanusi selanjutnya mengatakan, pengunduran diriÂnya tersebut bertujuan untuk menÂÂjaga nama baik dan integritas delapan hakim konstitusi lainnya, serta menjaga wibawa MK.
“Saya menerima putusan terÂsebut. Jabatan ini adalah amanah. Dengan mengucap BismillahiÂrohÂmanirohim, saya menyatakan mengundurkan diri dengan horÂmat dan atau memohon pensiun dini,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Setelah mengundurkan diri, apa yang Anda lakukan?Saya belum memiliki banyak renÂcana. Yang pasti, saya akan pulang kampung dan memohon maaf kepada orang tua dan keÂluarga.
Apa kira-kira yang diÂkerjaÂkan di kamÂpung?Sebenarnya, saya masih meÂmiÂliki tangung jawab untuk mengaÂjar di sejumlah universitas. NaÂmun, saya merasa khawatir meÂlaksanakan kegiatan itu, karena sudah dicap tidak bermoral dan tidak baik.
Jadi hanya akan mengÂhaÂbisÂkan hari tua saja?Manusia itu kan harus terus bergerak dan beÂriÂbadah. Masa’ saya menghabiskan hari tua saya dengÂan berdiam diri. Saya akan menÂcoba membuka usaha, seperti berjualan kebab, nasi campur atau makanan geroÂbak lainnya. Sebab, selama ini istri dan keÂluarÂga saya sudah memÂbuka usaha katering kecil-kecilan.
Bagaimana hubungan dengÂan anak Anda?Kami baik-baik saja. Saya tidak menyalahkan Neshawaty, karena dia tidak ada salahnya. Apa yang dia lakukan itu hanya sekadar urusan kemanusiaan.
O ya, MKH menilai Anda tidak mampu menjaga anggota keluarga dari pihak yang berÂperkara, bagaimana tanggaÂpanÂnya?Saya memang menerima keÂputusan tersebut. Namun, perlu saya tegaskan kalau saya tidak mengenal Dirwan Mahmud dan tidak mengetahui aktivitasnya dengan adik ipar saya Zaimar Zainuddin dan Panitera PengÂganti Makhfud.
Tapi Dirwan, Zaimar, dan Makhfud pernah mendatangi ruÂmah dinas dan menemui putri Anda?Ya. Kedatangan mereka ke ruÂmah jabatan saya untuk menemui anak saya Neshawaty. Dia meÂmang tinggal bersama saya. Pada awalnya, anak saya tidak mengeÂtahui siapa yang datang bersama pamannnya. Kemudian, Dirwan mengenalkan diri dan menyamÂpaikan keluh kesahnya karena dizolimi pengacaranya dalam perÂkara perselisihan hasil PeÂmiÂlukada Kabupaten Bengkulu Selatan di MK. Anak saya kemuÂdian menyarankan kepada DirÂwan untuk melaporkan pengacara yang telah menzoliminya kepada organisai pengacara dan memÂbacakan doa.
Mengenai kehadiran Zaimar, selain tanpa informasi, saya juga tidak tahu rumah tinggal dan peÂkerjaannya. Saya jarang ketemu, kecuali dalam acara keluarga dan hari raya.
Selain menjaga anggota keÂluarga, sebagai hakim apakah Anda mengawasi prilaku bawaÂhan?Tentu tidak. Pembinaan teknis yudisial telah saya lakukan keÂpada saudara Makhfud sejak awal saya ditugaskan di MK. PembuaÂtan teknis putusan, membanÂdingÂkan putusan MA dan peradilan umum dibawahÂnya, serta berÂbagai pembinaan lainnya.
Apa Anda merasa gagal daÂlam mendidik keluarga dan baÂwahan?Selama ini saya telah berusaha maksimal dalam mengemban jabatan dan memimpin keluarga. Makanya untuk memperÂtangungÂjawabkan hal tersebut dengan peÂnuh keikhlasan, saya melepaskan jabatan ini.
[RM]
BERITA TERKAIT: