Dalam upaya pelestarian situs Gunung Padang dan kebudayaan leluhur sebagai identitas kebudayaan Indonesia, maka perlu banyak hal yang bisa jadi konstruksi pengetahuan baru yang jadi dasar langkah-langkah memajukan negara.
Banyak hal yang bisa diriset dan diangkat di kawasan situs Gunung Padang menjadi pengetahuan bersama bagi rakyat Indonesia, untuk menjadi dasar bekal generasi emas Indonesia ke depan yang tidak melupakan sejarah serta mengenal jati dirinya.
Kita bisa menggali pengetahuan masa silam di kawasan Gunung Padang, kita bisa menelusuri tentang tatanan kehidupan masyarakatnya, lingkungan hidupnya di masa lalu, ilmu-ilmu rasi bintang, tata kelola air, tentang tata ruang, bertahannya masyarakat masa lalu (pertahanan dan ketahanan) di kawasan situs Gunung Padang dan banyak ilmu pengetahuan lainnya bisa kita angkat ke permukaan hingga semuanya menjadi terang tercerahkan dan percaya diri.
Kita ambil contoh di kawasan Gunung Padang ada kaitannya atau relevansinya dengan pertahanan dan ketahanan negara, apa itu?
Bicara ketahanan dan pertahanan tidak soal senjata saja. Kita bisa mencari tahu dan mengadopsinya bagaimana leluhur kita membuat tatanan ruang yang baik, membuat tata kelola air, membuat tata kelola pertanian, ilmu arsitektur, ilmu kesemestaan dan lain-lainnya di kawasan situs Gunung Padang.
Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Pemkab Cianjur memiliki kewenangan kewilayahan lokasi situs Gunung Padang juga harus jeli dan lebih progresif membaca Gunung Padang bukan sekadar objek yang bisa jadi proyek Infrastruktur semata.
Meskipun kawasan situs Gunung Padang membutuhkan fasilitas pendukung, kan tidak semua pendukung berbentuk infrastruktur yang harus bentuknya pembangunan fisik "betonisasi".
Kawasan Gunung Padang jangan jadi objek komoditas "proyek-proyek" yang belum penting rakyat butuhkan. Yang rakyat butuhkan saat ini fasilitas pendukung pendidikan dan kesehatan, semisal membangun sekolah tingkat lanjut dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang memadai bagi rakyat di kawasan Gunung Padang.
Perlu diIngat perlindungan pelestarian kawasan Gunung Padang bukan sekadar objek utama yang hanya 45 hektare, tapi tata ruang kawasan Situs Gunung Padang itu lebih luas lagi radiusnya.
Gunung Padang perlu dilanjutkan risetnya melibatkan seluruh potensi ahli anak bangsa dan pengembangan partisipasi publik dalam merespons potensi-potensi kawasan situs Gunung Padang.
Katakan "Kita Bisa", bukan mengatakan "Mampukah Kita" agar kita semua, anak bangsa punya optimisme untuk masa depan bangsa dan negara bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Penulis adalah Ketua Relawan Indonesia Pembela Alam (Rimba)
BERITA TERKAIT: