Guru besar kehormatan? Hebat amat?
Guru besar adalah gelar akademis. Apakah Puan memenuhi syarat? Mengajar mata kuliah saja tidak pernah. Menulis jurnal ilmiah, apalagi.
Tak berselang lama, rektor meralat. Katanya, gelar yang bisa diberikan bukan guru besar kehormatan. Hanya gelar kehormatan saja.
Gelar ini tidak butuh syarat mengajar. Juga tidak butuh syarat menulis jurnal ilmiah.
Memberi gelar kehormatan memang bukan baru sekali ini. Sudah banyak tokoh yang memperolehnya. Termasuk Ma’ruf Amin dan Susi Pudjiastuti.
Tidak ada kehebohan terhadap gelar kehormatan untuk Ma’ruf maupun Susi.
Tapi untuk Puan? Nanti dulu.
Rencana itu menuai pro-kontra yang sangat tajam. Khususnya di kalangan alumni. Saya mengikutinya di diskusi grup Whatsapp alumni.
Banyak alumni yang mempertanyakan alasan pemberian gelar kehormatan kepada Puan. Apa kontribusi Puan dalam memajukan dunia pendidikan nasional? Apalagi untuk Undip?
Tak ayal, rencana pemberian gelar kehormatan itu akhirnya menjadi gossip yang tak sedap. Harap maklum, sekarang ini sedang ramai penjaringan calon menteri.
Wajar kalau rencana pemberian gelar itu dikait-kaitkan ke sana. Namanya gossip. Makin digosok makin sip.
BERITA TERKAIT: