Apakah benar Walikota Bekasi membiarkan jalan utama ini macet total dan jorok juga? Tentu, saat puasa gini kalau dibiarkan kemacetan akan terus merajalela, sampah-sampah juga selalu menumpuk. Pemakai jalan akan menjadi korban ketidaknyamanan.
Sumber kemacetan adalah tumbuhnya para penjual sayur yang sekarang tampaknya sudah dilegalkan oleh oknum-oknum tertentu. Pertigaan pertokoan Ramayana menjadi basis sumber kemacetan, banyak penjual berjajar di lini-lini jalan utama.
Sepanjang jalan baru, puluhan pedagang sayuran juga berjajar semrawut. Itu berdampak pula pada banyak mobil dan sepeda motor berjajar parkir di sepanjang jalan itu. Bisa dibayangkan, betapa carut marutnya jalan tersebut. Macet total, hampir terkunci, jorok, sudah menjadi sesuatu yang biasa di sepanjang jalan ini.
Kenapa para pedagang sayur tersebut tidak direlokasi di tempat yang lebih kondusif demi menghindarkan macet? Pernah beberapa kali petugas Satpol Pamong Praja merazia dan menghalau, kemacetan berhenti sejenak, tetapi esok harinya berulang lagi. Demikian seterusnya, yang tentu saja itu bukan solusi yang baik dan bijak.
Memang tak elok saling menyalahkan antar instansi. Agar kemacetan bisa teratasi dan para pedagang tidak dikorÂbankan, mereka dapat direlokasi di tempat yang proporÂsional, nyaman dan aman. Kalau tidak bisa mengatasi masalah sepele ini, Pemerintah Kota Bekasi hendaknya mengevaluasi dan mengganti pejabat-pejabat terkait yang jelas-jelas tidak bisa mengatasi kemacetan secara permanen, yang seÂbenarnya mudah diatasi secara bijak. Terima kasih.
Sandy Perdana, Bekasi
BERITA TERKAIT: