Ma’ruf Amin telah menunjukkan sikap tahu diri dalam memegang amanah kepemimpinan.
"Ma'ruf Amin tanpa didesak mundur, sudah mengundurkan diri karena menyadari usia yang sudah lanjut dan sudah terlalu lama mengabdikan diri di MUI," kata pengamat komunikasi dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, kepada
RMOL, sesaat lalu, Rabu, 24 Desember 2025.
Keputusan Ma'ruf Amin, kata Jamiluddin, merupakan bentuk introspeksi seorang pemimpin terhadap kapasitas dan efektivitas dirinya. Ketika kepemimpinan dinilai tidak lagi efektif dan efisien, maka langkah paling bijak adalah secara sukarela meletakkan jabatan.
“Ma'ruf Amin sudah menyadari dengan usianya saat ini sudah tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Ketua Wantim MUI,” ujarnya.
Dengan mundur, Ma’ruf memberi ruang bagi figur yang lebih muda, kompeten, berintegritas, dan inovatif untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.
Jamiluddin juga menilai lamanya pengabdian di sebuah organisasi berpotensi menjerumuskan seseorang pada rutinitas yang menghambat inovasi dan membuat organisasi stagnan.
Karena itu, ia berharap langkah mantan Wakil Presiden RI itu dapat menjadi contoh bagi pemimpin lain, khususnya mereka yang sudah berusia lanjut, agar dengan kesadaran sendiri bersedia mengundurkan diri demi kepentingan organisasi dan publik.
“Jadi, mundurnya Ma'ruf Amin kiranya dapat dicontoh oleh pemimpin lain. Pemimpin yang sudah berusia lanjut, selayaknya juga rela mengundurkan diri,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: