Saat kabar operasi tangkap tangan (OTT) merebak, Bahlil tengah menghadiri agenda Bimbingan Teknis (Bimtek) DPRD Provinsi, Kota, dan Kabupaten tahap II Tahun 2025 Partai Golkar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
"Saya belum dapat info, ya," kata Bahlil saat ditemui di lokasi Bimtek, Rabu malam, 10 Desember 2025.
Meski begitu, Bahlil menegaskan Partai Golkar menghormati proses hukum yang berjalan. Ia meminta untuk mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Kita hormati semua proses hukum dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah," tegasnya.
Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengakui Ardito Wijaya merupakan kader baru beringin. Bahkan, Ardito disebut belum lama bergabung.
"Ya sepertinya baru masuk, belum mantap betul. Dulu dia nyalon di pilkada pakai partai lain. Ini baru kelihatan masuk beberapa saat lalu," kata Sarmuji dikonfirmasi RMOL di lokasi yang sama.
Kabar penangkapan Ardito dibenarkan Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto. Ardito ditangkap bersama empat orang lainnya tengah terlibat transaksi suap.
"Suap proyek," ujar Fitroh singkat.
Ardito Wijaya sudah digelandang ke Gedung Merah Putih KPK. Tiba sekitar pukul 20.15 WIB, Ardito yang sebelumnya adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampak mengenakan jaket loreng, topi putih, serta membawa koper berwarna biru.
Saat ditanya soal isu kabur sebelum ditangkap, Ardito membantah keras.
"Nggak, saya di rumah saja," katanya.
BERITA TERKAIT: