Begitu tiba di lokasi, Presiden segera bergerak menuju titik kerusakan untuk melihat dari dekat kondisi jembatan.
Struktur Pante Dona, yang menjadi akses utama antar-kecamatan, kini hanya menyisakan rangka baja yang terseret derasnya aliran sungai.
Banjir berkepanjangan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menghantam pondasi, menyeret material jembatan, hingga membuat konstruksinya runtuh. Dari empat jembatan baja yang mengalami kerusakan, Pante Dona tercatat sebagai yang paling parah.
Presiden Prabowo tampak menyusuri tepian jembatan yang telah roboh, memperhatikan setiap bagian konstruksi yang hancur.
Warga yang menyaksikan dari sekitar lokasi terlihat terharu melihat Kepala Negara hadir secara langsung di tengah kerusakan infrastruktur yang selama ini menjadi urat nadi mobilitas dan perekonomian mereka.
Di lokasi, Presiden juga berdialog dengan para pejabat terkait untuk memastikan percepatan pembangunan akses darurat agar masyarakat dapat kembali bergerak.
Ia menegaskan bahwa rekonstruksi jembatan permanen akan menjadi prioritas pemerintah demi memulihkan aktivitas ekonomi warga.
Usai melakukan pengecekan, Presiden menyempatkan diri menyapa serta menyalami warga yang sudah menunggu sejak pagi. Kehangatan penyambutan tampak dari raut wajah mereka yang bersyukur atas kedatangan Presiden.
Seorang warga menyampaikan apresiasinya mewakili masyarakat Aceh Tenggara.
“Presiden Prabowo, terima kasih sudah datang di Bumi Sepakat Segenep,” ujarnya sambil menjabat tangan Presiden.
BERITA TERKAIT: