Menurut Guntur, pernyataan Ahmad Ali yang terkesan membela mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu justru menunjukkan standar ganda.
Ia mengingatkan bahwa publik tidak lupa siapa yang berjanji akan pensiun, kembali ke Solo, momong cucu, dan tidak ikut campur politik.
“Tidak ada yang memaksa dan meminta. Jadi ketika publik menyebut Jokowi “menjilat ludahnya sendiri”, itu bukan hinaan, itu pengingat sederhana atas janji yang ia ingkari sendiri,” kata Guntur kepada
RMOL sesaat lalu, Senin 24 November 2025.
Guntur menilai sindiran Ahmad Ali kepada seorang perempuan yang masih memimpin partai sebagai bentuk pelecehan politik. Menurutnya, label nenek-nenek justru diarahkan kepada sosok yang sehat, tegas, dan pernah mendukung Jokowi sejak dari Solo hingga Istana.
“Mungkin karena perempuan itu berani menolak tiga periode, sesuatu yang tidak pernah sanggup diucapkan oleh sebagian lelaki yang hidup dari drama politik. Padahal karena dukungan perempuan itu kepada Jokowi, dari Solo sampai Istana, sama saja Ahmad Ali membandingkan Jokowi dengan Si Malin Kundang,” pungkas Guntur.
BERITA TERKAIT: