Ditemani kuasa hukumnya, Ahmad Khozinudin, ketiganya diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Kepada awak media, Roy mengaku siap dengan pemeriksaan hari ini dan juga membawa sejumlah barang bukti yang akan ditunjukkan kepada pihak penyidik.
"Sudah sangat siap, sudah. Buktinya sudah ada, sudah," kata Roy Suryo.
Meski diperiksa sebagai tersangka, Roy yakin ini merupakan langkah awal untuk menegakkan kebenaran.
"Kami disini menegakkan kebenaran," kata Roy Suryo.
Polisi sebelumnya menetapkan delapan orang jadi tersangka terkait tudingan ijazah palsu Jokowi, kluster pertama berisi lima orang yakni pengacara Eggi Sudjana (ES); Kurnia Tri Rohyani (KTR); M. Rizal Fadillah (MRF); Rustam Effendi (RE); dan Damai Hari Lubis (DHL).
Klaster kedua, ada tiga orang yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (RS); Dokter Tifauziah Tyassuma alias dr Tifa (TT); dan ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar (RHS).
Penetapan tersangka sendiri sudah melalui asistensi dan gelar perkara yang melibatkan internal dan eksternal.
Para tersangka pun dijerat dengan pasal berbeda, klaster pertama dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 dan/atau pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 27A Jo Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45 A Ayat 2 UU ITE.
Lalu, klaster 2 ini dikenakan Pasal 310, Pasal 311 KUHP, Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 Ayat 1, Pasal 35 Jo Pasal 51 Ayat 1, Pasal 27a Jo Pasal 45 Ayat 4, Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45a Ayat 2 UU ITE.
Penetapan tersangka ini merupakan tindak lanjut laporan Jokowi atas dugaan fitnah terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
Jokowi melapor terkait Pasal 310 dan 311 KUHP dan Pasal 27A, 32, serta 35 UU ITE.
BERITA TERKAIT: