"Iuran BPJS itu kurang lebih hanya sekitar Rp100-150 ribu. Sementara masyarakat kalangan ekonomi lemah dan paling bawah pun masih merokok (mampu membeli rokok). Artinya, kalau bicara finansial, masyarakat sanggup membayar," kata komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan kepada
RMOL, Minggu, 9 November 2025.
Tamil mencermati, masyarakat enggan membayar iuran BPJS Kesehatan karena tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
"Begitu dibayar, pelayanan BPJS-nya tidak didapat sebagaimana pelayanan yang baik. Ini yang sebenarnya perlu dibenahi pemerintah," tutur Tamil.
Di sisi lain, akademisi Universitas Dian Nusantara ini mengaku setuju terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang akan melakukan pemutihan terhadap tunggakan iuran BPJS kesehatan.
"Saya setuju tunggakan masyarakat dihapuskan, tapi bukan itu permasalahan krusialnya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: