Sikap itu salah satunya disampaikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Makassar yang tegas tegas menolak keinginan Budi Arie untuk bergabung ke Partai Gerindra.
Ketua DPC Gerindra Kota Makassar, Eric Horas sikap tersebut diambil bulat oleh seluruh kader setelah rapat koordinasi bulanan yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.
Eric menjelaskan bahwa Partai Gerindra pada dasarnya terbuka untuk siapa pun yang ingin bergabung, selama memenuhi syarat umum sebagai warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun.
Namun, ia menekankan bahwa menjadi bagian dari Gerindra tidak cukup hanya dengan latar belakang dukungan terhadap figur tertentu.
“Kalau karena Pak Budi Arie merasa pernah berjuang memenangkan Bapak Prabowo, itu memang kewajiban setiap kader, tetapi tidak cukup hanya di situ,” ujar Eric dalam keterangan tertulis, Kamis 6 November 2025.
Eric mengatakan bahwa Partai Gerindra memiliki garis perjuangan yang tegas dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Karena itu, setiap orang yang ingin bergabung harus benar-benar memahami nilai perjuangan tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang masuk ke Gerindra bukan hanya karena momentum politik, tetapi karena memiliki komitmen jangka panjang terhadap cita-cita perjuangan partai,” tegasnya.
Isyarat bakal bergabung ke Gerindra disampaikan Budi Arie dalam pidato pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu, 1 November 2025, yang dihadiri sejumlah tokoh politik nasional.
Dalam pidatonya, Budi Arie menyebut langkah tersebut bertujuan memperkuat barisan pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Kami berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo. Supaya kepemimpinan Prabowo bisa lebih kuat dan solid,” kata Budi Arie di hadapan ribuan kader Projo.
BERITA TERKAIT: