Demikian ditegaskan Ketua DPR Puan Maharani saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 4 November 2025.
“Ya, pemberian gelar pahlawan kita hormati prosesnya. Namun, ya hal itu tentu saja tentu harus dikaji dengan baik dan cermat,” kata Puan.
Menurut dia, sebelum memberikan gelar pahlawan nasional, perlu dicermati lebih jauh rekam jejak tokoh yang akan diberikan gelar tersebut. Tak terkecuali untuk Presiden yang berkuasa 32 tahun seperti Soeharto.
“Karena ini penting, ya harus dicermati rekam jejaknya dari dari masa lalu sampai sekarang. Karena juga penting bagaimana kemudian apakah hal tersebut memang sudah waktunya dan sudah perlu diberikan dan lain-lain sebagainya,” pungkasnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyerahkan daftar 40 nama tokoh yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional, kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan tanda Kehormatan (GTK) di Kantor Kemenbud, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Oktober 2025.
Dari 40 nama itu, salah satu yang diusulkan Gus Ipul itu adalah Soeharto.
BERITA TERKAIT: