“
Alhamdulillah hari ini kita berada pada satu momentum penting, satu peristiwa yang
insyaallah tercatat dalam sejarah kedaulatan bangsa, yaitu ikhtiar mewujudkan agenda strategis bangsa, kedaulatan pangan,” ujar Tamsil saat sambutan.
Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman; sejumlah anggota DPD, unsur Forkopimda Sulsel, serta perwakilan berbagai asosiasi pertanian seperti HKTI, APKASI, dan Kadin.
Tamsil menyebut, dunia tengah menghadapi krisis pangan global akibat pandemi, konflik geopolitik, perubahan iklim, hingga disrupsi rantai pasok. Maka, pangan menjadi fondasi peradaban yang menentukan kedaulatan suatu negara.
“Tidak ada negara yang kuat tanpa kemandirian pangan. Semua ini menempatkan pangan sebagai isu sentral abad ke-21,” ujarnya dalam kegiatan yang turut dilakukan serentak di Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Tengah bertepatan HUT ke-21 DPD RI.
Kegiatan ini sejalan visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui asta cita dengan menempatkan kedaulatan pangan sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Melalui program ini, DPD bersama Kementan berkolaborasi melalui program penanaman jagung seluas 5.000 hektare di Sulawesi Selatan, Bengkulu, NTT, dan Papua Tengah.
“Program ini tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan akan dikawal hingga panen raya dan penyerapannya oleh Bulog. Hari ini kita tidak hanya menanam benih jagung, tetapi juga menanam benih kebersamaan dan kedaulatan bangsa," jelas Tamsil.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat, produksi padi di Sulsel mencapai 4,82 juta ton gabah kering giling atau setara 2,76 juta ton beras. Sementara produksi jagung 1,13 juta ton dengan luas panen mencapai 191,01 ribu hektare.
Selain menyerahkan benih kepada kelompok tani, Tamsil Linrung bersama Menteri Amran juga melakukan penanaman simbolis bersama para petani Pangkep sebagai bentuk gotong royong dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Kehadiran Menteri Pertanian memberi arti lebih dari sekadar seremoni. Beliau hadir sebagai representasi kebangkitan pertanian negeri dan simbol kolaborasi antarlembaga negara dalam membangun kedaulatan pangan Indonesia,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: