Dukungan kepada Mardiono datang dari 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP, mulai dari Aceh hingga Papua. Ia mengaku terharu sekaligus bersyukur atas amanah besar yang diberikan para kader daerah tersebut.
“Alhamdulillah, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada seluruh ketua wilayah dan para kader di seluruh Indonesia yang telah mempercayai pada saya, meminta pada saya melanjutkan, memimpin kembali untuk periode 2025-2030, ini tentu amanah yang berat memang bagi saya,” ujar Mardiono kepada wartawan di Hotel Sheraton Jakarta, Kamis malam, 18 September 2025.
Ia menegaskan, perjalanan panjangnya di PPP bukan hal baru. Ia sudah mengabdikan diri selama 28 tahun, dimulai dari ketua DPC transisi, ketua wilayah, hingga kini menjadi Plt Ketua Umum.
PPP sendiri akan menggelar Muktamar X pada 27–29 September 2025. Agenda ini dipercepat dari jadwal semula Desember, mengingat masa khidmat kepengurusan partai berakhir tahun ini.
Utusan Khusus Presiden ini menekankan tantangan terbesar PPP ke depan adalah mengembalikan kejayaan partai agar kembali masuk parlemen setelah gagal lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) pada Pemilu 2024.
“Saya harus berjuang kembali apalagi tentu karena PPP saat ini tidak lolos parliamentary threshold, maka tujuan utama untuk perjuangan ke depan adalah bagaimana PPP nanti di pemilu 2029 itu bisa kembali di parlemen untuk memenuhi parliamentary threshold,” jelasnya.
Meski begitu, mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menegaskan dirinya tetap menyerahkan keputusan akhir pada mekanisme muktamar.
“Saya sebagai seorang kader kalau masih dibutuhkan untuk melanjutkan perjuangan, ya saya bismillah, tapi andaikata tidak ya alhamdulillah. Jadi, saya akan jalankan tugas-tugas itu secara tulus sebagaimana amanah konstitusi yang diamanatkan kepada saya,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: