Adik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu bahkan diragukan sebagai pemimpin yang menjalankan falsafah hidup masyarakat Bugis karena lebih memilih kabur ke luar kota.
"Bupati Bone tidak menunjukkan Pacce yang sejati," kata Ady Mancanegara dari Lembaga Bantuan Hukum Pengurus Besar Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (LBH-PB PMII) dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis malam, 21 Agustus 2025.
Dalam budaya Bugis, Pacce berarti empati yang diwujudkan melalui nilai Sipakatau (saling memanusiawi), Sipakainge (saling mengingatkan), Sipakalebbi (saling menghormati), dan Sipatokkong (saling membantu). Sikap Asman yang absen dari dialog dengan massa aksi, sebut Ady, bertentangan dengan nilai-nilai ini.
Unjuk rasa dipicu keputusan Asman yang menaikan tarif PBB-P2 hingga 300 persen. Demonstrasi di depan kantor bupati yang dimulai sejak Selasa pagi, 19 Agustus 2025, awalnya berlangsung damai. Namun karena Asman hingga siang hari tidak menemui massa, demonstrasi yang dikawal 1.000 personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP ini berujung ricuh.
"Pemimpin seharusnya hadir di tengah rakyatnya, bukan bersembunyi di balik aparat," kata Ady.
"Ketika mayoritas pembayar PBB adalah petani yang menggantungkan hidup dari lahan pertanian, kebijakan (kenaikan 300 persen PBB-P2) semakin memperlihatkan bahwa Bupati Bone tidak berdaulat atas nasib petani di wilayahnya," tambah Ady menyampaikan pernyataan resmi LBH PB PMII.
BERITA TERKAIT: