Pengamat politik Adi Prayitno menilai publik menantikan pertemuan ini pasca Kongres PDIP di Bali. Dia menyebut, setidaknya ada dua konteks penting dari isu ini.
"Pertama tentu semakin mempertebal bagaimana tentang pentingnya harmonisasi politik yang terjadi antar tokoh. Karena kita tahu beberapa waktu lalu ada amnesti untuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong, yang salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah kerjasama politik dengan berbagai pihak,” ujar Adi seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube, dikutip di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025.
Selain itu, kata Adi, pertemuan ini juga ramai diperbincangkan karena Megawati tidak hadir pada peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, dan memilih memimpin upacara di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung.
Direktur Parameter Politik Indonesia itu menuturkan, banyak pihak menduga pertemuan ini akan menjadi momen merekatkan kembali hubungan politik Prabowo-Megawati.
“Akan kembali dipersatukan tentu dalam momen pertemuan-pertemuan yang kata Puan Maharani tinggal menunggu waktu yang akan dilakukan,” sambungnya.
Analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu menekankan bahwa pertemuan para elite politik menjadi faktor penting dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
“Jadi kalau elite akur, semua orang-orang penting di negara kita ini akur maka selesailah semua urusan kebangsaan yang ada di negara kita,” tandas Adi.
BERITA TERKAIT: