Namun di balik tantangan ini, terbentang peluang besar untuk mentransformasi dunia kerja Indonesia menjadi lebih adaptif, inklusif, dan masa depan.
Anggota DPD RI Fahira Idris melihat, Indonesia memiliki modal besar mulai dari bonus demografi, semangat kewirausahaan generasi muda, dan geliat industri baru di bidang digital, hijau, dan kreatif.
“Kita harus memandang lapangan kerja bukan lagi sebagai hasil sampingan pertumbuhan ekonomi, melainkan sebagai tujuan utama pembangunan,” ujar Fahira lewat keterangan resminya, Senin, 18 Agustus 2025.
Menurutnya.perlu terobosan konkret dan terukur agar Indonesia tak hanya menciptakan jutaan lapangan kerja, tetapi juga memastikan setiap pekerjaan adalah batu pijakan menuju kesejahteraan dan keadilan sosial.
"Ini karena penciptaan lapangan pekerjaan adalah pilar Indonesia Emas 2045 dan menjadi pijakan untuk melangkah sebagai bangsa produktif yang unggul secara global," sambung Senator Jakarta itu.
Setidaknya, ada enam terobosan yang patut menjadi perhatian. Pertama, Peta Jalan Lapangan Kerja Nasional. Kedua, skill development fund & balai pelatihan masa depan.
Ketiga, kewirausahaan generasi muda. Keempat, reindustrialisasi dan hilirisasi padat karya. Kelima, transformasi pekerja informal dan perlindungan sosial semesta. Keenam, reformasi peraturan dan iklim usaha ramah tenaga kerja.
“Dorong juga agar pemda berlomba ciptakan ekosistem bisnis ramah pekerja lokal dengan insentif fiskal, pemetaan peluang kerja, dan insentif padat karya,” pungkas Fahira Idris.
BERITA TERKAIT: