Usai prosesi pengibaran Bendera Pusaka, para siswa Sekolah Rakyat tampil membawakan lagu hari merdeka karya Husein Mutahar yang menggema di halaman istana.
"Tujuh belas agustus tahun empat lima/Itulah hari kemerdekaan kita/Hari merdeka nusa dan bangsa/Hari lahirnya bangsa Indonesia/Merdeka," demikian penggalan lirik seperti dikutip redaksi.
Dengan penuh semangat, para siswa menyanyikan lagu perjuangan tersebut yang diiringi lantunan musik megah dari Orkestra Gita Bahana Nusantara.
Harmoni suara anak-anak dan iringan orkestra menghadirkan suasana heroik sekaligus menggetarkan hati para tamu undangan yang hadir.
Tepuk tangan meriah pun bergemuruh setelah penampilan tersebut usai.
Acara berlanjut dengan penampilan seni budaya lainnya yang turut memperkaya nuansa perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan kembali program Sekolah Rakyat, sebuah gagasan besar yang ditujukan untuk membuka pintu pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Berbeda dengan Sekolah Rakyat yang pernah ada pada dekade 1950-an, kini program ini hadir dalam skala yang jauh lebih besar dan modern.
Di tahap rintisan, sebanyak 63 lokasi sudah beroperasi serentak pada 14 Juli 2025, menandai dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Jumlah itu akan terus bertambah menjadi 190 titik sekolah di seluruh Indonesia, dengan target menampung sekitar 15 ribu siswa.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah mengerahkan lebih dari 2.000 guru serta 4.000 tenaga kependidikan untuk memastikan kualitas pendidikan dan pengasuhan di sekolah-sekolah ini.
Di atas kertas, setiap Sekolah Rakyat bisa menampung hingga 1.000 siswa dengan konsep sekolah berasrama. Fasilitasnya lengkap: mulai dari asrama, laboratorium, sarana olahraga, hingga gedung serbaguna.
Semua kebutuhan siswa mulai dari makan, buku, hingga seragam ditanggung penuh oleh negara.
BERITA TERKAIT: