Tutut Soeharto Lebih Layak Pimpin Golkar Dibanding Bahlil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 15 Agustus 2025, 09:30 WIB
Tutut Soeharto Lebih Layak Pimpin Golkar Dibanding Bahlil
Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut. (Foto: Tempo: Suryo Wibowo).
rmol news logo   Figur Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut Soeharto dinilai lebih layak memimpin Partai Golkar ketimbang Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat Ketua Umum.

Menurut Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, Bahlil selama hampir setahun memimpin Partai Golkar justru mengesampingkan peran para tokoh senior. 

“Jelang satu tahun kepemimpinan Partai Golkar di tangan Bahlil Lahadalia, ada suasana batin yang berbeda di tubuh partai. Sejumlah tokoh senior tak lagi dilibatkan dalam kepengurusan inti. Bahlil seakan ingin mencabut akar pengaruh senior Partai Golkar sehingga mudah mengendalikan partai,” ujar Anas kepada RMOL, Jumat, 15 Agustus 2025.

Ia menilai, langkah itu mengusik para senior dan memicu gerakan politik untuk mencari pengganti. Maka tak heran jika belakang isu Munaslub Golkar mengemuka sebagai bentuk ketidakpuasan.

“Hari ini ada gerakan tokoh-tokoh senior Golkar sedang membujuk keluarga Cendana, yaitu Mbak Tutut Soeharto, kembali aktif bahkan meminta memimpin Partai Golkar,” katanya.

Anas menyebut Mbak Tutut memiliki modal sosial dan politik yang kuat. Tutut dipandang tokoh politik nasional yang pengaruhnya masih kuat karena pribadi yang humanis, visioner, dan good mother. 

"Bisa menjadi tokoh yang diterima di kalangan tokoh dan grassroots Partai Golkar di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Anas, peluang Mbak Tutut memimpin Golkar akan terbuka lebar jika mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto. 

“Jika Presiden Prabowo Subianto merestui, maka sangat mudah menumbangkan Bahlil. Jika itu terjadi, maka karma politik akan menimpa Menteri ESDM itu,” pungkas Anas. rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA