Sebanyak 108 peserta diwisuda, terdiri dari 48 TNI, 31 Polri, 11 ASN, 10 Sipil, dan 8 peserta internasional.
Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, menjelaskan pendidikan berlangsung selama 5 bulan setengah dengan materi utama tentang kebangsaan, ketahanan nasional, serta pemahaman mendalam atas konteks geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi.
“Materi pertama tentang bagaimana penguatan, pemantapan kebangsaan dan kuasa pada nasional serta ketahanan nasional. Materi tersebut diarahkan untuk bagaimana para peserta memiliki kemampuan untuk bisa memahami apa yang menjadi tujuan nasional kita,” kata Ace.
Ace menegaskan, calon pemimpin nasional harus memahami setiap kebijakan yang diambil tidak pernah terlepas dari lingkungan strategis global.
“Dalam proses pendidikan di Lemhanas juga ditekankan aspek geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi. Karena sebagai pimpinan nasional mereka harus memahami bahwa tidak ada kebijakan yang diambil, yang tidak bisa lepas dari konteks lingkungan strategis seperti geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, para peserta juga dibekali pemahaman terkait program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami memberikan pengayaan, pemahaman kepada para peserta tentang program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” kata Ace.
Menurutnya, pemimpin nasional harus mampu mengimplementasikan program tersebut melalui kolaborasi lintas sektor.
“Karena sebagai pimpinan nasional tentu mereka harus memahami secara utuh dan dapat mengimplementasikan dari kebijakan program astacita Bapak Presiden ini dengan kerjasama, koordinasi, kolaborasi antar lembaga,” tandasnya.
Lemhannas, kata Ace, menjadi wadah yang mempertemukan berbagai unsur bangsa, mulai dari kementerian, TNI, Polri, akademisi, dunia usaha, ormas, hingga lembaga negara lainnya, untuk bersama-sama ditempa sebagai calon pemimpin strategis.
BERITA TERKAIT: