Punya Tugas Sama, Pakar: BAIS dan BIN Bisa Digabung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 10 Mei 2025, 18:27 WIB
Punya Tugas Sama, Pakar: BAIS dan BIN Bisa Digabung
Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah/Net
rmol news logo Wacana penyatuan Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan Badan Intelijen Negara (BIN), dianggap tepat karena dapat mencegah tumpang tindih kewenangan.

Hal tersebut disampaikan Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, saat dihubungi Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Sabtu, 10 Mei 2025.

"Bisa dilakukan, karena seringkali ada yang sama pekerjaannya, supaya menghindari tumpang tindih," ujar dia.

Trubus memandang, apa yang dikerjakan BAIS dan BIN tidak memiliki perbedaan, sehingga seharusnya tidak ada alasan untuk dipisah.

Meskipun menurutnya, basis sumber daya manusia (SDM) di dalam BAIS yakni dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan BIN dari Polisi dan juga masyarakat sipil.

"Kalau ini kan saya bicara lebih kepada kebijakan publik, pada efektivitas organisasi," sambungnya memandang.

Lebih lanjut, Trubus meyakini penyatuan BAIS dan BIN akan memberikan perbaikan yang lebih nyata untuk kinerja pemerintahan, dan berefek kepada yang dirasakan masyarakat.

"Dalam hal ini kalau BIN dan BAIS dijadikan satu ada efektivitas di pelayanan publiknya," demikian Trubus menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA