Dalam sambutan pembuka, Prabowo menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Dalio dalam rapat tersebut. Ia berharap pengusaha asal AS itu dapat membagikan pengalaman berbisnisnya di seluruh dunia.
"Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis ini saya rasa kuncinya untuk bisa bagaimana kemajuan di dunia ini bisa selalu kami cari dan di mana kami selalu memerlukan nasihat-nasihat kritis dan juga keberanian untuk belajar dari satu sama lain," ujar Prabowo kepada Dalio.
Bukan tanpa alasan, Prabowo mengundang Dalio dan sejumlah konglomerat terkaya di Indonesia untuk menyampaikan pandangan mereka terhadap operasi Dana Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.
Prabowo berharap saran dari para praktisi bisnis itu dapat mendukung pengelolaan aset-aset Indonesia melalui Danantara secara baik dan hati-hati, serta efisien.
"Dengan demikian kita mengundang semua pihak yang bisa memberi kepada kita suatu pandangan-pandangan yang kritis, pengalaman mereka, bagaimana mereka melakukan investasi," ujarnya.
"Kita akan bergerak dengan cepat tapi kita akan bergerak dengan sangat teliti dan hati-hati," tambahnya.
Berdasarkan pantauan RMOL, Ray Dalio yang terlihat memakai kemeja berwarna coklat terlihat duduk disamping Prabowo.
Konglomerat yang hadir dalam rapat di antaranya andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam yang merupakan pemilik Jhonlin Group, pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, dan Anthony Salim, pemilik Adaro Boy Thohir.
Selain itu, Ketua Kadin Anindya Bakrie, Bos Lippo James Riady, konglomerat Medco Energy Hilmi Panigoro, Bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu, Bos Trans Corp Chairul Tanjung hingga Bos Artha Graha Tomy Winata.
Sementara pejabat pemerintah yang hadir di antaranya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Hadir juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy.
BERITA TERKAIT: