Acara ini digelar serentak di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi, meliputi kantor pusat, kantor wilayah, kantor imigrasi, dan rumah detensi di seluruh Indonesia.
“Penyederhanaan dalam kegiatan seremonial ini adalah bentuk nyata untuk mendukung efisiensi anggaran negara," kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto melalui siaran persnya.
Agus mengatakan, anggaran yang berhasil dihemat dari acara ini akan dialokasikan untuk program-program lain yang lebih mendesak dan berdampak pada masyarakat.
Syukuran HBI yang tahun ini dilaksanakan lebih bersahaja mencakup pemotongan tumpeng, doa bersama, dan pemutaran video sejarah keimigrasian. Acara di tingkat wilayah dan unit pelaksana teknis (UPT) dibatasi hingga 15 orang peserta untuk menjaga efisiensi dan fokus pada esensi peringatan.
Agus menegaskan bahwa efisiensi ini tidak hanya diterapkan di tingkat pusat, tetapi juga di kantor wilayah dan kantor imigrasi serta rumah detensi di seluruh Indonesia.
Menurut Agus, hal ini mencerminkan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama dalam mendukung pembangunan bangsa yang berkelanjutan.
“Momentum ini bukan sekadar peringatan hari jadi, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab kita untuk terus berinovasi dan melayani masyarakat dengan lebih baik. Kami percaya, efisiensi dan kebersahajaan dalam pelaksanaan acara justru akan memperkuat makna peringatan ini,” tutup Agus.
BERITA TERKAIT: