Rencana ini diklaim sebagai upaya untuk meredakan konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.
Namun, proposal tersebut mendapat penolakan luas. Termasuk dari pendakwah dan penggiat media sosial, Hilmi Firdaus.
Dia menilai relokasi ini adalah bentuk ketidakadilan terhadap warga Gaza yang telah bertahun-tahun mempertahankan tanah air mereka dari konflik berkepanjangan.
"Enak saja, sudah berkorban begitu banyak, terus mau diusir dari tanah air mereka sendiri," kata Hilmi seperti dikutip redaksi melalui akun X pribadinya, Rabu 22 Januari 2025.
Hilmi menegaskan bahwa solusi konflik Gaza tidak terletak pada pemindahan penduduk, melainkan pada pengembalian hak-hak warga Palestina atas tanah mereka.
Menurutnya, rencana relokasi ini justru menunjukkan frustrasi dan ketidakmampuan pemerintah Amerika Serikat menghadapi para pejuang Palestina di wilayah tersebut.
"Kalau enggak bisa menang lawan para pejuang, mending mundur aja, lalu kembalikan hak-hak mereka. Sesimpel itu," tegas Hilmi.
BERITA TERKAIT: