Presiden menekankan pentingnya koperasi tidak hanya fokus pada sektor pertanian dan sektor dasar, tetapi juga mulai masuk ke sektor industri untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar.
"Proses transformasi koperasi agar punya nilai tambah yang tinggi lagi itu harus dimungkinkan," katanya dalam diskusi bertajuk Paparan Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan yang digelar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa 7 Januari 2025.
Ferry menjelaskan bahwa transformasi koperasi agar memiliki daya saing tinggi memerlukan langkah strategis dan dukungan regulasi yang memadai.
Salah satu upaya transformasi tersebut melibatkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi. Selama ini, LPDB terkendala peraturan yang membatasi investasi langsung, seperti akuisisi pabrik, perkebunan, atau sektor industri lainnya.
"Dengan revisi peraturan menteri yang baru, insya Allah paling lambat minggu depan, LPDB akan memiliki kewenangan untuk masuk ke sektor usaha besar. Ini termasuk investasi di pabrik pengolahan minyak sawit (CPO), smelter, dan sektor strategis lainnya," jelasnya.
Ia juga menambahkan, upaya ini sejalan dengan visi Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai pelaku ekonomi yang andal. Dengan langkah ini, diharapkan penguasaan aset koperasi dapat meningkat signifikan.
"Itu harapan yang kita kejar dan jadikan target. Mudah-mudahan dengan cara ini penguasaan aset koperasi naik signifikan untuk mengejar ketertinggalannya dari badan usaha lainnya, baik BUMN atau swasta," tandasnya.
Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat koperasi sebagai tulang punggung ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi di seluruh Indonesia.
BERITA TERKAIT: