Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mendagri Akui Ada Sekda yang Sodorkan Diri Dukung Cakada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 10 Desember 2024, 20:06 WIB
Mendagri Akui Ada Sekda yang Sodorkan Diri Dukung Cakada
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian rapat kerja bersama Komite I DPD RI/RMOL
rmol news logo Keterlibatan aparatur sipil negara (ASN), untuk mendukung calon kepala daerah petahana tak bisa dipungkiri oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Bahkan ada Sekretaris Daerah (Sekda) yang menyodorkan diri untuk mendukung pimpinannya yang maju sebagai cakada dalam kontestasi Pilkada serentak 2024.

Hal itu diungkap Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam rapat kerja bersama Komite I DPD RI, di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Mantan Kapolri ini mengatakan banyak pejabat di daerah setingkat eselon I diminta untuk mendukung pasangan calon kepala daerah dalam Pilkada.

“Soal pemimpin, nah ini memang dilematis Pak. Kita perlu cari jalan (keluar) sama-sama. Karena ASN, Sekda ke bawah, mereka cenderung akan diajak, diminta untuk mendukung paslon baik yang incumbent maupun lawannya,” kata Tito dalam rapat.

Ia menambahkan, banyak juga Sekda yang bahkan menyodorkan diri kepada atasannya yang maju menjadi cakada. 

“Kadang-kadang ada juga yang menyodorkan diri Pak, kepada yang kira-kira menurut dia dari survei 'ah ini mungkin menang.' Nah ini kemudian dia cari jalur Pak, untuk supaya ada jasanya,” tuturnya.

“Supaya ada jasanya setelah itu nanti bisa tetap atau naik pangkat, naik jabatan,” sambungnya.

Menurut Tito, fenomena cakada meminta dukungan dan sekda yang menyodorkan diri menjadi tim sukses cakada petahana merupakan hal yang biasa. 

“Nah ini sesuatu yang natural terjadi. Tetapi kalau yang ada tekanan, dan setelah itu yang lawan politiknya ternyata kalah yang dia dukung, sudah ini risikonya out, gitu kan,” ucapnya.

Tito melihat fenomena pejabat eselon I di pemerintahan daerah yang mendukung atasannya dalam pilkada adalah hal yang lumrah. Jika tidak mendukung akan dikeluarkan, sebaliknya akan dipertahankan untuk kepemimpinan yang akan datang.

“Yang enggak cepet-cepet belok, kena. Yang sudah cepat belok, aman. Itu ada real politicking saya kira,” tutupnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA