“Terkait BRICS, jadi posisi Indonesia masih observer dan belum melakukan proses aksesi jadi anggota,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI tentang rencana kegiatan dan anggaran Kementerian Perdagangan di 2025, Rabu, 20 November 2024.
Budi juga memastikan tidak ada skema perjanjian penurunan tarif dalam BRICS untuk Indonesia.
“Forum kerjasama BRICS tidak ada skema perjanjian penurunan tarif. Kecuali, hanya bersifat bilateral antara anggota Brics itu sendiri,” jelasnya.
Terkait perjanjian perdagangan dengan negara anggota BRICS, saat ini Indonesia telah melakukan kerjasama bilateral dengan India dan China.
“Dan sekarang Indonesia juga sudah memiliki perjanjian dagang dengan beberapa negara BRICS, misalnya dengan India melalui ASEAN India FTA kemudian China RRT melalui ASEAN China FTA dan dengan Rusia masih dalam proses untuk Eurasia Cepa,” ujarnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dua bulan ini juga bisa kita selesaikan,” tutup Budi Santoso.
BERITA TERKAIT: